Gotong Royong Adalah Ruh dan Konsep Paripurna Dari Sebuah Kehidupan

Melalui gotong royong akan mampu menumbuhkembangkan dan mendorong peran aktif seluruh masyarakat dalam sistem budaya bangsa untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu menciptakan integrasi sosial, serta memperkokoh NKRI [Foto ilustrasi istimewa]

Catatan Budaya D. Supriyanto Jagad N

Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul.

Hanya di Indonesia kita dapat menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain masyarakatnya cenderung acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Ini merupakan sikap positif yang harus selalu dijaga dan dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat disegala hal karena didasari oleh sikap saling bahu membahu antara satu dengan yang lain.

Secara lebih rinci, Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ memperbaiki rumah.

Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama.

Implementasi nilai gotong royong pada masyarakat Indonesia merupakan bagian esensial dari revitalisasi nilai sosio budaya dan adat istiadat pada masyarakat yang memiliki budaya beragam agar terbebas dari dominasi sosial, ekonomi, politik,pertahanan dan keamanan, serta ideologi lain yang tidak mensejahterahkan (Pranadji,2009: 62).

Gotong royong adalah istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sekaligus merupakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Gotong royong muncul dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan timbulnya semangat kebersamaan, tidak ada paksaan, atau muncul karena adanya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki.

Gotong-royong muncul atas dorongan dari hati dengan diiringi kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya secara bersama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri. Selalu untuk kebahagian bersama, seperti terkandung dalam istilah ‘Gotong.

Budaya gotong royong adalah ruh dan konsep paripurna dari sebuah kehidupan. Menjadi ruh kehidupan, karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Gotong royong adalah sikap dan perilaku bahwa manusia dilahirkan bukan seperti semut yang bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi saling bantu membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Karena itu, manusia harus saling membantu dan membuat perjanjian hati yaitu saling tolong menolong agar kualitas hidupnya semakin baik. Jika hal itu dilakukan, maka yang akan didapat adalah sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama manusia.

Gotong royong merupakan nilai luhur yang luar biasa untuk menjadi hidup yang lebih baik.

Persoalan kemiskinan dan pengangguran yang ditambah dengan seringnya terjadi bencana termasuk pandemi Covid-19,  menjadi dasar betapa pentingnya gotong royong sebagai filosofi pendahulu bangsa.

Melalui gotong royong akan mampu menumbuhkembangkan dan  mendorong peran aktif seluruh masyarakat dalam sistem budaya bangsa untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu menciptakan integrasi sosial, serta memperkokoh NKRI.

Salah satu ciri bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan adalah menjunjung tinggi nilai gotong royong yang merupakan nilai-nilai asli Nusantara diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Dalam gotong royong ada nilai kebersamaan yang menjadi ruh dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Sikap gotong royong didasari oleh nilai kemanusiaan, keadilan sosial, kebersamaan, persatuan, permusyawaratan dan saling tolong menolong. Dalam gotong royong ada dialog yang setara namun tetap memberikan ruang untuk berbeda. Setiap orang memiliki posisi yang setara dalam perbedaan kapasitas, kontribusi, etnisitas dan sosial. Namun memiliki tujuan bersama. Inilah yang dimaksud gotong royong memiliki makna kedaulatan.

Dalam gotong royong, bukan siapa yang mengatur atau siapa yang diatur. Namun berprinsip kepada dialog dan musyawarah untuk pemberdayaan dan kebaikan bersama. Dimana setiap individu memberikan kontribusi sesuai posisi, kemampuan dan keadaannya. Dalam gotong royong ada kesetaraan tapi tak seragam, namun memiliki tujuan yang sama. Itulah bhineka tunggal ika.

Esensi dari gotong royong adalah hidup bareng, mengerjakan sesuatu secara bersama-sama untuk kepentingan bersama. Paradigma dari gotong royong adalah paradigma dialog, bukan paradigma konflik -saling menyalahkan -aku yang benar, yang lain salah. Paradigma dialog dan kebersamaan menunjukkan bahwa persoalan yang dihadapi dipikul bersama, bahu membahu menghadapi problem bangsa, masyarakat dan atau komunitas. Namun demikian, dalam paradigma gotong royong yang membangun kebersamaan, tidak menuntut keterlibatan mutlak dari semua anggota masyarakat. Sebab prinsip dasar dari gotong royong adalah partisipasi yang didasari kerelaan. Inilah modal sosial yang harus dirawat.

Keberadaan tradisi gotong royong dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai warisan masa lalu yang ditransformasikan secara generasional (traditional heritage) merupakan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang perlu dikembangkan dalam kehidupan generasi masa kini.

Nilai gotong royong dapat dimanfaatkan secara positif dalam kehidupan untuk  enggerakkan solidaritas sosial agar bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan perubahan jaman, globalisasi, maupun berbagai hal yang mengancam kehidupan masyarakat seperti bencana alam, konflik sosial maupun politik. Gotong royong menjadi pranata untuk menggerakkan solidaritas masyarakat dan menciptakan kohesi sosial dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Konservasi nilai budaya gotong royong dalam kehidupan masa kini akan tetap relevan, karena dengan semangat gotong royong, solidaritas masyarakat serta persatuan dan kesatuan bangsa akan terpelihara.

Dimilikinya tradisi gotong royong dalam kehidupan bangsa Indonesia, termasuk dalam kehidupan masyarakat Jawa menunjukkan bahwa gotong royong merupakan sebuah nilai kearifan lokal (local wisdom) yang perlu terus ditumbuhkan dalam kehidupan generasi masa kini dan masa selanjutnya. Nilai – nilai gotong royong dapat dimanfaatkan secara positif dalam kehidupan masyarakat terutama dalam upaya menggerakkan solidaritas masyarakat.

Solidaritas sosial sangat perlu untuk terus diperkuat agar bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan perubahan jaman, globalisasi, maupun berbagai hal yang mengancam kehidupan masyarakat seperti bencana alam, konflik sosial maupun politik.

Bekerjanya sistem gotong royong dalam menggerakkan solidaritas masyarakat di Indonesia terasa nampak  ketika Indonesia secara ditimpa bencana Covid-19, dengan terus bertumbuhnya rasa solidaritas melalui program canthelan, yang dipelopori KAGAMA. Ada hikmah positif yang muncul yaitu bergeraknya nilai kegotong royongan masyarakat dalam membantu sesamanya.

Gotong royong terbukti masih terus berkembang dalam tata kehidupan sosial masyarakat serta energi  untuk menggerakkan solidaritas masyarakat, menciptakan kohesi sosial.  Nilai dan semangat gotong royong yang mampu membangkitkan semangat solidaritas sosial tersebut juga sangat relevan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana disampaikan Presiden, melalui gotong-royong kita akan menjadi kuat sebagai bangsa dalam mengatasi setiap persoalan-persoalan nasional.

Keberadaan budaya gotong royong sebagai warisan masa lalu yang diturunkan secara generasional (traditional heritage) sudah selayaknya perlu terus dipupuk kembangkan. Konservasi nilai budaya gotong royong dalam kehidupan masa kini akan tetap relevan dan tidak akan lapuk oleh usia zaman, karena terbukti dengan semangat gotong royong solidaritas masyarakat serta persatuan dan kesatuan bangsa dapat terpelihara. Tentu menjadi harapan dan visi kita bersama bahwa solidaritas sosial, semangat persatuan dan kesatuan tersebut dapat dimulai dari menumbuh kembangkan budaya gotong royong.

Gotong Royong dan Semangat Cinta Tanah Air

Bangsa Indonesia sebagai negara tidak bisa menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai panduan prinsip, Indonesia akan dapat mempertahankan identitas dan eksistensinya.

Dari sini timbulah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan bernegara nampak dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari gotong royong dalam kehidupan bernegara.

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong, menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Budaya gotong royong adalah sebagai salah satu wujud cinta tanah air. Ada 4 manfaat gotong royong

  1. Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung,
  2. Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat,
  3. Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat, 4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional.

Nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama demi kepentingan bersama, yang terkandung diantaranya Kebersamaan, Persatuan, Rela Berkorban, Tolong Menolong, dan Sosialisasi.

Dalam era kekinian, nasionalisme tidak bisa hanya dipandang sebagai nasionalisme sempit yang menutup diri dan mengasingkan diri. Nasionalisme dalam era kini secara pikiran lebih terbuka dan memperkaya diri terhadap nilai-nilai luar yang memperkaya khazanah nilai-nilai kebangsaan dan menambah pengembangan diri dalam nilai-nilai peradaban sehingga menjadikan bangsa nasionalis yang maju ke depan dan unggul dalam segala hal.

Apalagi dalam menghadapi kompleksitas global di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi yang semakin tidak menentu, kita harus pandai-pandai dalam mengambil langkah strategis dalam mengukur diri kita, dalam mengukur diri kemampuan kita, untuk sanggup atau tidak menghadapi ancaman yang sangat kompleks dan sangat berisiko.

Oleh karena itu, modal nasionalisme dan kebangsaan saja tidak cukup, tetapi perlu juga diperkuat dan didukung dengan benteng pertahanan negara yang semesta, yang perlu diperkuat dan dibangun dari asas gotong royong.

Keterkaitan nasionalisme, kebangsaan, pertahanan, dan gotong royong, itu saling kait mengkait satu sama lain, karena merupakan salah satu mata rantai yang memperkuat eksistensi bangsa dalam menghadapi gelombang ketidakpastian global yang semakin nyata

Gotong royong sebagai salah satu kearifan lokal diharapkan mampu bertahan sebagai filter modernisasi dan globalisasi baik langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kehidupan bermasyarakat yang kini cenderung individualis.

Gotong royong mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga dapat menghindari terjadinya konflik horisontal di masyarakat. Olehnya itu, semangat gotong royong dalam bermasyarakat perlu dilestarikan agar tidar memudar. Karena hal tersebut menjadi budaya tersendiri yang memang harus dipertahankan.

Cinta tanah air merupakan perasaan yang harus dimiliki dan menjadi bagian setiap individu untuk negara dan bangsanya. Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh setiap individu dapat tercermin dari perilaku untuk membela dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa, mencintai adat, budaya, serta lingkungan.

Dalam buku Merajut Kembali ke Indonesiaan Kita (2007) oleh Sultan Hamengku Buwono X, cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bangsa. Seperti sikap terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

  1. Cinta tanah air juga sebagai perilaku untuk mencintai wilayah nasional sebuah bangsa, sehingga harus selalu siap membela tanah air Indoensia terhadap segala bentuk intervensi maupun tantangan dari siapa pun.
  2. Sikap cinta tanah air tercermin dari perlaku, sebagai berikut:
  3. Bangga dengan produk dalam negeri dan membelinya Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  4. Melestarikan budaya bangsa Mengikuti segala kegiatan saat memeperingati Hari Kemenrdekaan Indonesia.
  5. Melestarikan kebudayan Indonesia Menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum (Pemilu)
  6. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Menuntut ilmu dan belajar bersungguh-sungguh Mengharumkan nama Bangsa Indonesia dengan prestasi
  7. Hidup rukun dan gotong royong menciptakan lingkungan yang rukun antarumat beragama

Cara menanamkan sikap tanah air Semangat cinta tanah air harus ditanamkan sejak dini, terlebih anak-anak. Sehingga anak-anak sudah mengenal Indonesia dan memiliki rasa cinta pada bangsa dan negara.

*) Pekerja media, penikmat kopi pahit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *