UNTAG Banyuwangi Terus Genjot Kemampuan Mahasiswa Melalui SIBAT

Veri Kurniawan – Banyuwangi

NUSANTARA-NEWS.co, Banyuwangi – Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi terus menggenjot kemampuan mahasiswanya dalam ranah penelitian melalui Siaga Bencana Berbasis Masyarakat ( SIBAT )

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemendikbud, tiga mahasiswa Untag itu meneliti mengenai Strategi Mitigasi Melalui Program SIBAT. Ketiga mahasiswa itu terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah Rani Wulandari sebagai ketua, dan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) adalah Sukma Nabilla dan Iqbal Trisma Al’Irshad sebagai anggota. Mereka membentuk tim untuk melakukan penelitian dengan judul “DIFABEL CARE: Strategi Mitigasi Melalui Program SIBAT.”

Dengan Ketua tim peneliti, Rani Wulandari mengatakan, penelitian yang dilakukan terfokus pada Strategi Mitigasi melalui program SIBAT untuk masyarakat rentan yaitu penyandang disabilitas. Latar belakang diambilnya penelitian itu didasarkan pada dimana kabupaten Banyuwangi merupakan daerah rawan bencana, dan terdapat kelompok rentan yang memerlukan penanganan dan perhatian lebih.

Dimana di dalam Perda Kabupaten Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2013 tentang: Penanggulangan Bencana, tidak ada satu klausul pun yang membahas tentang apa dan bagaimana kaum difabel ketika terjadi bencana.

“Atas dasar tersebut kami khawatir dengan masyarakat rentan dalam penanganan pra bencana, saat bencana, hingga pemulihan dini pasca bencana.” Kata Rani Wulandari

Sementara itu, penelitian pada saat pandemi ini dilakukan dengan metodologi penelitian literature review, dimana penelitian ini memanfaatkan data-data sekunder yang bersumber dari jurnal, buku, dokumen, internet, dan sumber referensi lainnya yang kemudian dianalisis.

Strategi mitigasi bencana bagi difabel di Kabupaten Banyuwangi ini melalui program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). SIBAT sendiri merupakan komponen masyarakat yang menyatakan diri menjadi relawan yang mendarma-baktikan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memotivasi, menggerakkan, dan memobilisasi masyarakat agar melakukan kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh.

Hasil penelitian melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini mengenai strategi mitigasi melalui program SIBAT ini sangat penting untuk difabel, karena dalam upaya kesiapsiagaan bencana secara inklusif berdasarkan 3 sistematika yaitu mulai dari Pra Bencana (pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagan), Saat Bencana (tanggap darurat), serta Pemulihan Dini Pasca Bencana (early recovery), serta perlunya pembuatan fasilitas yang ramah disabilitas.

Sementara, Niko Pahlevi Hentika selaku dosen pendamping tim peneliti mengaku sangat bangga dan mendukung penelitian yang dilakukan mahasiswanya.

Menurutnya, penelitian merupakan kegiatan positif yang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap mahasiswa sebagai wujud dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat rentan agar memperoleh lingkungan / fasilitas yang ramah terhadap disabilitas.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *