Catatan Arif Andepa Edisi : Ke Tigabelas
Saat Johan mendengar pertanyaan itu Johan jadi takut, ada maksud apa bang Hasan menanyakan Habibah …..
Hati Johan seketika berdoa semoga tidak terjadi lagi peristiwa baru ….. Kemudian Johan mempersilahkan abangnya istirahat dulu…. tetapi bang Hasan tetap mendesak terus dimana Habibah tinggal sekarang? ….
Waduh….. Johan mencoba mengalihkan perhatian, Begini bang, Abang mandi dulu, ganti pakaian dan istirahat….. Nanti saya tunjukkan, kemudian Hasan menanyakan kembali Dimana Hanafiah….
Waduh gawat ini ….. baru saja prosesi kepulangan selesai kok sudah memulai rencana baru …… Bang Hasan…. Bang Hasan …… Di benak Johan kalau bang Hasan masih begini terus sifatnya bakal kiamat dunia ini.
Atas dasar keinginan bang Hasan untuk bertemu dengan Habibah dan tgk Hanafiah, Johan menjadi pening bagaimana cara mengatasi agar tidak terulang seperti peristiwa sebelumnya, Johan sangat tau sifat bang Hasan temperamental dan sangat takut bila mengulangi lagi seperti peristiwa dulu, akhirnya Johan memberitahukan kepada tuha peut gampong agar dapat mengasi emosi bang Hasan demi keselamatan kak Habibah dan tgk Hanafiah.
Tuha peut dan seluruh komponen gampong berserta keluarga duduk bermusyawarah setelah semuanya hadir salah srorang utusan gampong memohon bang Hasan berkenan menghadiri pertemuan dimeunasah ternyata bang Hasan menolak permohonan tersebut dan lansung berisiatif sendiri mencari dimana keberadaan Habibah dan tgk Hanafiah, melihat gelagat Hasan sangat berambisi ingin cepat bertemu maka pihak keluarga melarang keras agar Hasan mengurung niat tersebut dan sebaiknya Hasan istirahat saja dirumah biar keluarga yang menyelesaikan, Hasan spontan menjawab, ini persoalan saya, biar saya saja yang menyelesaikan supaya masalahnya tuntas kemudian Hasan terus bergerak mencari informasi keberadaan ibah dan piah, semua keluarga menangis dan berteriak bang Hasan jangan, jangaaaan….. Bersambung .












