Nasib Pedagang Pasar Kota Krueng Geukueh Memprihatinkan 

Nusantaranews. co. Aceh utsra – Sedih Dan menyedihkan nasib Pedagang Pasar dan PKL Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara .

Nasibnya tambah tidak menentu menyusul pembongkaran semua bangunan liar yang dibangun di jalur rel Kereta Api Indonesia (KAI).

Kepala UPTD wilayah 8. Aceh Utara, H Abdullah Kamis, 12 Juni 2025 menyebut, sekarang pihak KAI terlihat membangun rel dari Krueng Geukueh hingga ke Paloh kecamatan Muara Dua .

Kalangan pedagang yang tergusur dari jalur rel tersebut kucar kacir karena tidak tersedia lahan lain untuk menjajakan barang dagangannya.

Mareka ada yang tetap nekat berjualan di pinggiran rel juga ada yang pindah ke jalan keluar masuk ke pabrik dan pelabuhan eks PT AAF yang sekarang sudah menjadi milik PT PIM.

H Abdullah menjelaskan kondisi kota Krueng Geukueh memang rumit dan lucu padahal pemerintah sudah membangun pasar baik pasar Modern di lapangan bola depan kantor Camat maupun Pasar Rakyat yang begitu megah bangunannya berdampingan dengan pasar ikan namun kalangan pedagang terutama pedagang sayur dan buah buahan tidak mau menempatinya.

Bahkan Pasar Modern yang eksclusif dibangun dengan dana tiga miliaran rupiah lebih kini sudah hancur dan tinggal tanah karena atap seng serta besi telah dijarah.

Begitu juga dengan Pasar Rakyat yang tidak mau ditempati kalangan pedagang. Mareka beralasan selain kecil lapak yang hanya satu meter juga pembeli tidak mau masuk karena banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.

Juga Kedai Krueng Geukueh sekarang tidak memiliki Pasar Daging hingga pedagang daging berserakan setiap sudut dan lorong Gampong.

Selain kondisi pasar keude Krung Geukueh yang tetap sembraut dengan tumpukan sampah berserekan dimana mana.

Menurut H Abdullah kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya begitu memprihatinkan.

Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak jelas.

“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit dan kita mohon Bupati Aceh Utara berkenan untuk meninjau bersama dinas terkait bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang”, papar H Abdullah.

Sementara Camat Dewantara Munawir, mengaku akan menemui Dinas terkait untuk melakukan koordinasi .

Penulis : Usman Cut Raja   Editor : M. Husen, S. Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *