Catatan Dr. Suriyanto Pd, SH,MH,M.Kn
Hanya tinggal menghitung hari, Presiden Joko Widodo [Jokowi] akan memasuki purna tugas, dan tongkat kepemimpinan bangsa ini akan beralih ke Presiden Prabowo Subianto. Kabarnya, usai purna tugas, Presiden Jokowi akan pulang ke kampung halaman di Solo, Jawa Tengah. Ada hal menarik, dan menjadi renungan kita bersama, bahwa proses suksesi kepemimpinan berjalan dengan sejuk.
Leluhur mengajarkan agar setiap individu tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga selalu bersedia memberi manfaat kepada orang lain. Filosofi ini merangkul nilai gotong-royong, mengingatkan kita bahwa keberhasilan pribadi seharusnya diiringi dengan kebahagiaan dan kemajuan bersama-sama.
Presiden terpilih Prabowo Subianto, telah membuktikan itu, meski pernah menjadi rivalnya dalam pilpres 2019 lalu, namun demi bangsa dan negara, Presiden Prabowo bersedia menjadi bagian dari Kabinet Presiden Jokowi, semoga keikhlasan tersebut juga ada didiri pak Jokowi setelah lengser dari meja presiden dan tidak cawe-cawe. Gambaran tentang keikhlasan seseorang dalam membantu orang lain demi bangsa dan negara.
Dari Prabowo, kita melihat pentingnya politik sebagai sarana mencapai keadilan dan kesejahteraan, bukan alat untuk membalas dendam. Kesederhanaan dan keberagaman menjadi landasan visinya, ini menjadi bukti bahwa politik sebagai wadah untuk dapat membawa perubahan positif tanpa harus terjerat dalam siklus dendam politik atau menggunakan politik sebagai alat yang kelak dapat membuat sekat antar masyarakat pendukung.
Dari sikap rendah hati Prabowo, kita bisa memetik hikman, bahwa kepada calon pemimpin pentingnya integritas dan kepemimpinan yang berbasis pada kejujuran dan keadilan. Prabowo menunjukkan bahwa integritas adalah kunci untuk memenangkan kepercayaan rakyat.
Demokrasi adalah ruang yang tidak pernah kering dari air mata rakyat. Namun, umumnya demokrasi dipandang sebagai suatu sistem yang terbaik di antara yang terburuk untuk mengelola suatu komunitas politik, dalam hal ini negara; sebuah sistem yang paling sedikit kekurangannya di antara yang paling banyak kekurangannya-menempatkan mayoritas sebagai pintu masuk, sekaligus tempat orientasi.
Demokrasi yang diterapkan di Insonesia saat ini sebagai instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pada dimensi pembangunan bangsa, praktek demokrasi diharapkan dapat memberikan penguatan semangat kebangsaan bagi keseluruhan komponen bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan yang utuh dan tanggung jawab untuk tetap meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara dalam memajukan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum demokrasi dipahami sebagai “dari, oleh dan untuk rakyat”, artinya proses-proses politik diarahkan untuk kepentingan rakyat. Demokrasi merupakan sebuah alur dari sistem pemerintahan sebuah negara yang digunakan untuk wujud kedaulatan rakyat terhadap negaranya sendiri agar dijalankan oleh pemerintah.
Membangun iklim demokrasi yang sejuk adalah prioritas utama. Demokrasi kita harus naik level, jangan lagi demokrasi yang memecah belah tapi demokrasi yang bermanfaat.
Dalam suatu kesempatan, Prabowo Subianto mengatakan kedaulatan bangsa perlu ditopang dengan demokrasi yang sehat sehingga rakyat tidak mudah di adu domba dan dipecah belah.
Bangsa Indonesia kental dengan sikap gotong royong dan kekeluargaan. Maka dengan modal ini kita harus tunjukkan bahwa rasa nasionalisme rakyat Indonesia kuat dalam menjaga kedaulatan. Indonesia memiliki nilai-nilai luhur dalam menjalankan demokrasi, olehnya elite-elite politik tidak perlu saling bersitegang, karena demokrasi yang dijalankan tujuannya hanya satu yakni untuk memakmurkan rakyat.
Mari kita jaga demokrasi kita dengan baik, sebagai wujud cinta kita terhadap tanah air, untuk menuju Indonesia yang lebih baik.
*) Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia