NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Beredar kabar bahwa jumlah menteri di pemerintahan Prabowo bakal bertambah menjadi 44 dari sebelumnya di era Presiden Joko Widodo [Jokowi] sebanyak 34 menteri.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [DPP PWRI] Dr. Suriyanto Pd, SH,MH, M.Kn, dalam pemerintahannya ke depan, presiden terpilih Prabowo Subianto lebih mementingkan profesionalisme agar program prioritas bisa berjalan dan tercapai.
“ Menurut pendapat saya, Pak Prabowo akan memprioritaskan programnya agar bisa berjalan dan tercapai. Beliau profesional, dan memiliki strategi tersendiri dalam memimpin bangsa ini. Ini bukan soal enak atau tidak enak terhadap ketum partai yang selama ini mendukungnya. Menurut saya lebih kepada profesionalisme dan implementasi program strategis itu sendiri,” kata Suriyanto, melalui keterangan di Jakarta, Ahad [29/9/2024].
Suriyanto juga mengingatkan, Prabowo Subianto harus konsisten dengan janji pemberantasan korupsi dengan cara tidak memilih menteri mantan koruptor atau yang pernah terlibat dalam kasus korupsi.
Dalam menyusun kabinet, kata Suriyanto, Prabowo harus memilih tokoh-tokoh yang dianggap mempunyai kapabilitas dan pengalaman yang cukup di bidang kementerian yang akan dipimpin.
Tidak hanya itu, lanjutnya, integritas dan tidak pernah terlibat kasus korupsi juga harus menjadi syarat utama bagi Prabowo untuk memilih menteri.
“ Beliau berhak menolak nama calon menteri usulan elit politik yang dinilai punya rekam jejak terlibat kasus korupsi,” ujarnya.
Suriyanto meyakini, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang, akan berjalan cepat dan efektif dalam menunaikan program-program kerja strategisnya.
“ Saya melihat karena Pak Prabowo merangkul semua partai oposisi Pilpres 2024 lalu, dan sekarang beliau tengah mendekati PDI Perjuangan untuk bersama-sama membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
“ Sebagai seorang pemimpin bangsa, beliau membuka diri. Dulu yang oposisi diajak bergabung, saya lihat pemerintahan Pak Prabowo diawal ini diawali dengan komitmen yang bagus, cepat, lugas, kepentingan bangsa dan negara lebih dikedepankan,” pungkasnya.
[jgd/red]