Catan Dr. Suriyanto Pd, SH,MH,M.Kn
Maulid Muhammad SAW adalah salah satu peristiwa penting bagi umatmuslim. Ini merupakan momen dimana Rasulullah SAW, utusan AllahSWT yang menjadi petunjuk bagi umat manusia lahir ke bumi. Rasulullah SAW lahir di Kota Mekah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Setiap tahunnya menjadi peringatan tersendiri bagi umat muslim di seluruh dunia.
Di Indonesia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momen untuk mengenang sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran Islam serta meneladani akhlak mulianya. Peringatan Maulid Nabi juga dirayakan secara meriah, dengan berbagai tradisi setempat dan kegiatan keagamaan yang diadakan di berbagai daerah.
Salah satu tujuan utama peringatan Maulid Nabi adalah untuk mengingatkan umat Muslim akan pentingnya meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad. Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang memiliki sifat-sifat luhur seperti sabar, jujur, amanah, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Akhlak beliau ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam berhubungan dengan sesama manusia maupun dalam beribadah kepada Allah.
Meneladani akhlak Nabi bukan hanya dalam hal ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Nabi Muhammad memberikan contoh bagaimana seorang Muslim harus berperilaku dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga peringatan Maulid Nabi menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas akhlak.
Tahun ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 16 September 2024. Ini merupakan peringatan Maulid Nabi SAW yang ke-1446 Hijriah, yang dirayakan setiap tanggal 12 Rabiulawal dalam kalender Hijriah umat Islam. Pada peringatan maulid Nabi tahun ini hendaknya dapat menjadi pembuka mata hati dan pikiran jernih umat muslim di Nusantara Indonesia.
Bahwa junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam di Nusantara Indonesia dan Dunia adalah seorang junjungan umat Islam yang memiliki sikap Arif, bijaksana, lemah lembut dalam berdakwah, pengayom umat sedunia, hal ini tertuang dalam catatan-catatan sejarah umat Islam yang sering di dakwahkan oleh para ulama besar yang benar dalam melakukan si’ar agama dalam da’wah nya.
Berbanding terbalik dengan para oknum Haba’ib yang belakangan ini ramai di jagad maya, dari mulai klaim sebagai juriah nabi, hingga mengatakan raja-raja Nusantara turunan Habaib, juga wali songo turunan mereka juga hingga Indonesia merdeka karena mereka.
Yang lebih parah para oknum Haba’ib turunan imigran Yaman ini berdakwah dengan bahasa-bahasa kasar, memaki bahkan ada oknum Haba’ib yang mengeluarkan pedang yang sedikitpun tidak mencerminkan prilaku seorang turunan Nabi, tetapi tak lebih seperti manusia tak beradab yang bicara ngibul dan berbuat cabul yang tak lebih mencari hidup di negri orang yang dengan tak beradab ingin menguasai negri orang bahkan merubah sejarah hingga makam para leluhur negri tempatnya menumpang hidup.
Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW junjungan kita umat Islam, apa yang terjadi atas perilaku oknum – oknum Haba’ib yang tak beradab tersebut dapat membuka ruang pikir Pribumi Islam Nusantara untuk meninggalkan para Oknum Haba’ib cabul dan ngibul tersebut, jika perlu kita Bangsa Pribumi Nusantara bersatu mengusir mereka dari Bumi Nusantara Indonesia yang tanah tumpah darah kita bersama ini.
*) Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia