Luruskan Sejarah Nusantara, Ketum PWRI Dr. Suriyanto Dukung Statement H. Rhoma Irama

Foto ketum PWRI saat tirakat menjalankan Islam Nusantara.

NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia [PWRI] Dr. Suriyanto Pd,SH,MH,M.Kn, mendukung statement H. Rhoma Irama, yang menolak klaim oknum Baalawi yang mengatakan bahwa Pulau Jawa dan Indonesia ini kepunyaan Aulia Taarim dari Yaman.

Disampaikan H. Rhoma, propaganda agitasi yang dilakukan oknum-oknum Balawi, sebagai upaya untuk menguasai Indonesia. Rhoma Irama pun menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia pribumi untuk mewaspadai gerakan-gerakan Ba’alwi  yang secara terang benderang ingin menguasai Indonesia.

Bahkan secara tegas, H. Rhoma meminta kepada oknum-oknum Ba’alwi untuk menghentikan rencana itu.

Menurut Dr. Suriyanto, gerakan-gerakan yang sangat masif dilakukan oleh Ba’alwi yang ingin menguasai Indonesia harus dilawan.

“ Bangsa Nusantara sebagai pribumi harus bersatu melawan Bangsa Luar yang ingin memecah belah atau menjajah baik lewat agama maupun lewat nasab-nasab palsu yang dihembuskan oleh para oknum Baalawi sebagai pendatang yang numpang hidup di Bumi Nusantara,”kata Suriyanto, melalui keterangan di Jakarta, Sabtu 7 September 2024.

“ Sudah sangat terang benderang strategi kotor mereka untuk menjajah republik ini. Pemutar balikan sejarah yang dilakukan oknum-oknum Ba’alwi itu harus kita luruskan kembali agar generasi-generasi muda kita tidak terprovokasi oleh propaganda mereka,” terang Suriyanto

Suriyanto mengatakan, bahwa kerajaaan Majapahit, Kerajaan Singosari, dan kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa sebagai cikal bakal berdirinya republik ini, adalah leluhur asli Nusantara, bukan keturunan Yaman.

“Leluhur kita bangsa yang arif dan bijaksana, tepo sliro, dan memiliki jiwa menerima semua orang, terlepas dari apa latar belakang mereka, kita dapat meneladani jiwa toleransi dan menghargai sesama. Namun jangan seenaknya mengklaim, bahwa negeri yang gemah ripah loh jinawi ini sebagai milik dan warisan kerutunan bangsa lain,” pungkasnya

[nug/red]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *