OPINI  

Menyikapi Prediksi Mantan Senior Intelejen di Pemilu 2024

Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn

Catatan Dr. Suriyanto. Pd,SH, MH,M.Kn *)

Beberapa waktu ini dunia maya di ramaikan dengan tulisan bahwa Nasional Endowment For Democracy sebuah front sentral intelegency Amerika Serikat ( Ned CIA AS ) tengah merancang revolusi warna pada pemilu 2024.

Menurut tulisan yang beredar di grub-grub WA dan media sosial lain nya  ada operasi terselubung NED CIA AS untuk menggagalkan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang di usung oleh PDIP pada pemilu 2024.

Pada isi tulisan tersebut menyatakan operasi NED CIA AS itu di lakukan untuk menggalkan Ganjar Pranowo karena di kepemimpinan Presiden RI yang sekarang banyak kepentingan AS tidak terakomodir.

Seperti kita ketahui bersama bahwa AS selalu ingin membangun hubungan baik yang kuat dengan negara-negara di ASEAN apa lagi terhadap Indonesia, bahkan AS menginginkan dapat memiliki pandangan demokrasi yang sama, maka tidak mungkin AS mendukung salah satu Capres baik Anis atau Prabowo, apalagi menggagalkan Ganjar Pranowo di pilpres 2024 mendatang.

Kita dapat sama-sama ketahui bahwa keterangan apapun  tentang info Intelejen seharusnya tidak perlu dibuka di publik, karena menurut saya hal itu bukan konsumsi publik melainkan konsumsi kalangan terbatas untuk dapat dikendalikan oleh  semua pihak keamanan Negara Indonesia.

Jika bicara kepentingan negara luar di Indonesia, bukan cuma AS yang berkepentingan, hingga saat ini kepentingan negara lain juga sangat banyak di RI ini, seperti Cina, Negara-negara timur Tengah juga Rusia dan lainya.

Kita tidak dapat menuding tanpa bukti yang kongkrit apa lagi bicara intelejen apakan data dan informasi rahasia dapat di buka di publik seperti tulisan yang beredar tersebut?.

Tentunya ini jadi pertanyaan kita bersama apakah benar NED CIA AS berlaku seperti itu, kenapa mantan senior intelejen tidak mencurigai propaganda dari negara lain misalnya Rusia atau Negara besar lainnya?

Jika demikian seharusnya seluruh agen intelejen asing dalam pemilu 2024 mendatang secara keseluruhan patut di curigai dan harus di teliti dengan cermat apakah negara-negara yang berkepentingan di RI ini semua atau sebagian ingin ikut campur dalam pelaksaan pemilu Indonesia di 2024.

Hal ini dapat dilakukan agar tidak hanya mengarah kepada satu negara saja yaitu AS, karena belum tentu  AS melakukan agenda seperti yang dituduhkan dalam tulisan tersebut.

Mari kita ber sama-sama dari semua elemen kaum cerdik pandai negara Indonesia menjaga setabilitas pemilu 2024 dari campur tangan pihak asing lewat propaganda agen-agen asing yang ada di negeri ini.

Saya berharap kedepan tidak lagi beredar tulisan yang dapat meresahkan masyarakat apa lagi tulisan yang disuarakan oleh  intelejen ataupun mantan senior intelejen  untuk menjaga situasi kondusip jelang pemilu 2024 mendatang.

*) Pakar Hukum, Akademisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *