NUSANTARANEWS.co, Ambon – Komisi III DPRD Provinsi Maluku melakukan pengawasan di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)
” Kami Komisi III melakukan pengawasan di kabupaten SBB, Kebetulan kami bertemu dengan masyarakat kecamatan Inamosol maupun kecamatan Elpaputih dan Hukuanokota,” ungkap Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku Saudah Tethool, kepada awak media diruangan Komisi III kantor DPRD Maluku, Rabu 31/5/2023.
Menurutnya, Setelah pengawasan dilakukan dan pertemuan ternyata ada permasalahan dimasyarakat. Terkait dengan infrastruktur jalan.
“Jalan mulai dari Hunitetu Hukuanokota kurang lebih 25 km dan dari Elpaputih ke Hukukecil kurang lebih 40 km, ” Sebut Tethool.
Kalau ruas jalan ini ditangani dengan APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten, itu tidak mampu. Maka itu kita minta ditangani oleh BPJN, sebutnya.
Rapat yang dilakukan kemarin kata Tethool, terkait dengan penanganan jalan maupun relokasi masyarakat yang berada di Hukuanakota, ada satu kampung mereka minta agar harus direlokasi karena daerah tersebut rawan longsor dan kalaupun tidak kita relokasi akan sangat berbahaya bagi mereka.
” Kita ini selalu terlambat dalam mengantisipasi, sebenarnya kita mengantisipasi dengan merelokasi mereka dari datangnya musim hujan seperti ini atau gempa mereka akan langsung terkubur, ” Ujarnya.
Karena itu kemarin dilakukan rapat koordinasi terkait dengan relokasi masyarakat di Hukuanokota, dan itu kerjasama dengan Badan Bencana Alam, Badan Bencana Nasional, Badan Bencana Daerah, BKSDA karena ada hutan lindung diatas yang harus merelokasi mereka kembali ke kampung yang lama karena daerah itu adalah daerah hutan lindung maka otomatis harus meminta ijin dari kementerian. Namun setelah rapat bersama ternyata hanya berupa koordinasi dengan Dinas Kehutanan, urai Tethool.
Ditambahkan juga, jalan itu akan diusulkan namun keterlambatannya karena kita kejar Inpres dan terlambatnya itu dari data kesiapan data dari Kabupaten. Saat itu kita juga sudah bertemu dengan Bupati, kita meminta untuk rapat bersama namun ternyata kadisnya tidak hadir karena miskomunikasi, karena dipikirnya akan bertemu pada rapat di balai jalan tapi ternyata rapat tersebut dilakukan disini. Jadi sudah disampaikan agar mereka menyiapkan data dan ketika penginputan tahap kedua, kabupaten ini harus menginput soal kebutuhan jalan yang berada di Hukuanokota, Inamosol maupun Elpaputih, jelasnya.
“Ada masyarakat yang terisolasi kurang lebih 5 kampung di atas tengah hutan yang jauhnya kurang lebih 40 km dari jalan utama sampai masuk ke desa mereka.
Bayangkan saja masyarakat diatas itu kalau sakit digotong menggunakan bambu dan kain untuk turun ke jalan utama, tandas Tethool, ”
Jadi kita butuh perhatian pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk melihat hal ini, karena apapun itu mereka adalah warga negara Indonesia dan juga masyarakat Maluku.
Kita berjuang untuk mereka juga agar bisa mendapatkan jalan untuk akses ekonomi, akses kebutuhan masyarakat dan akses pendidikan, akses kesehatan sebab jika tidak ada akses maka tidak ada sekolah. Bagaimana orang mau sekolah kalau guru saja tidak ada, mana ada guru yang mau naik ditengah hutan,
Listrik juga tidak ada, air bersih pun tidak ada”, tandas Tethool.
Jadi jika terisolasi seperti ini bayangkan 5 kampung ini yang terisolasi ditengah hutan tidak ada akses jalan, apa yang akan terjadi dengan mereka.
Oleh karena itu, setelah kami kembali dan melakukan rapat koordinasi dan keputusannya bahwa, nanti akan dibantu oleh BPJN dengan disiapkan data dari Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), urainya
Terkait dengan pengalihan data ujar Tethool,harus dirubah di RT, RW. Sementara RT, RW ini sementara penyusunan, maka itu Kabupaten harus berkoordinasi dengan tim penyusunan RT, RW di Provinsi sehingga apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan daerah harus dimasukkan sebab jika ingin membangun sesuatu landasannya adalah RT, RW tersebut, RT, RW kita ini sudah 5 tahun sudah kadaluwarsa maka itu yang sudah melakukan adalah Kabupaten Maluku Tenggara karena kami juga termasuk didalamnya, waktu itu kami diundang oleh Bupati bersama tim penyusunan RT, RW tersebut sehingga seluruh OPD itu bisa memasukan semua kebutuhan mereka di RT, RW nya, tutup Tethool.
Halima Rehatta