NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Ketua Tim Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, dan UMKM Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wihatmoko Waskitoaji, menyoroti masih banyaknya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang belum berkembang optimal, padahal sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
“BRIN melakukan pemberdayaan UMKM dengan penyuntikan pengetahuan serta pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha,” papar Wihatmoko dalam kegiatan kick off implementasi kerja sama antara BRIN dan Universitas Pasundan (UNPAS) bertajuk Sosialisasi Program Pemberdayaan UMKM Berbasis Riset dan Inovasi, di Bandung, pada Kamis (16/10).
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 pelaku UMKM binaan UNPAS yang tergabung dalam Business Development Center (BDC) Kota Bandung. Dalam kesempatan itu, Wihatmoko yang akrab disapa Moko, menjelaskan pentingnya pemahaman model bisnis sebagai kunci keberlanjutan usaha. Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir dari mencari pekerjaan menjadi menciptakan lapangan kerja.
Moko turut mendorong integrasi kurikulum kewirausahaan di dunia pendidikan agar generasi muda terbiasa berpikir kreatif dan mandiri. Ia mengajak peserta memanfaatkan kekuatan digital serta menjadikan hobi sebagai titik awal berwirausaha.
“Bisnis bisa dimulai dari hobi, kuasai keterampilan digital dan jadikan kisah sukses dunia digital sebagai ilmu yang bisa dipelajari,” pesannya.
Ia pun menegaskan pentingnya membangun ekosistem positif yang mendukung pelaku usaha, seperti komunitas dan lingkungan yang saling menguatkan.
“Bisnis bukan sekadar menjual barang, tetapi mengajak konsumen berpikir mengapa mereka harus membeli produk kita,” tandas Moko.
Di akhir paparannya, Moko memperkenalkan sejumlah program unggulan BRIN, antara lain Talenta Technopreneur, Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR), Pendampingan Inovasi Akar Rumput (PIAR), Pendampingan Usaha Mikro Berbasis Iptek (PUMI), serta Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat (PKPRIM). Program-program tersebut diharapkan mampu memperluas dampak riset dan inovasi agar UMKM Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di pasar global.
Sementara itu, Koordinator Business Development Center (BDC) Kota Bandung, Euis Supriati, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Ia menilai sosialisasi BRIN memberikan wawasan baru mengenai berbagai program pemberdayaan UMKM seperti Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek (FUMI), PUMI, Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR), dan PPBR.
“Mudah-mudahan program ini menjadi inovasi yang nyata agar teman-teman UMKM bisa benar-benar naik kelas,” harapnya.
Euis juga menyoroti tantangan banyak UMKM yang stagnan bahkan gulung tikar akibat kurangnya semangat untuk berkembang. “Terima kasih kepada BRIN atas inovasi yang luar biasa. Semoga riset dan inovasi BRIN semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil, terutama kami pelaku UMKM,” pungkasnya.
Sumber: BRIN












