Nusantaranews. co. Bireuen – Universitas Almuslim ( Umuslim ) menorehkan harapan baru dengan menyelenggarakan Pengukuhan Guru Besar Pertama Prof Dr Halus Satriawan S.P, M.Sc pada Rapat Senat Terbuka dalam rangkaian Wisuda Angkatan XXXVIII Tahun 2025 , Senin, 24 Pebuari 2025.
Rapat senat terbuka tentang Pengukuhan Guru Besar Pertama Prof Dr Halus Satriawan M Sc dan Wisuda Program Diploma, Sarjana S1 dan Magister S2 dibuka Ketua Senat Ir T M Nur M.Si yang dihadiri Gubernur Aceh diwakili Kepala Dinas Dayah Provinsi Aceh, Dr Munawar A Djalil MA.
Hadir juga Ketua DPR Aceh diwakili Rusydi Mukhtar S. Sos yang Juga Ketua Pembina Yayasan Almuslim, Kepala LLDikti XIII Aceh Dr Rizal Munadi ST, MM, Bupati Bireuen diwakili Asisten 3, Rektor UIA Dr Nazaruddin Abdullah MA, Ketua BRA , Kacabdin Bireuen A Hamid M.Pd.
Selain itu hadir juga Kajari diwakili Mukhtasar SH, MH, Kapolres Bireuen, Dandim 011 Bireuen, Pengurus YAP dan Keluarga wisudawan
Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Halus Satriawan M.Sc oleh Rektor Umuslim Dr Marwan M.Pd terlaksana penuh makna keakraban dan berlangsung lancar khidmat dan sukses dan suasana meriah tepuk tangan dari semua hadirin.
Hal ini merupakan suatu prestasi Umuslim yang luar biasa menandai pencapaian prestasi Dosen Tetap Yayasan Almuslim yang sangat berarti bagi Umuslim sebagai Universitas Swasta terbaik Aceh sudah 4 Tahun berturut turut sejak tahun 2020 dan diketahui Umuslim berada jauh dari Kota Provinsi Aceh namun Prestasi Gemilang.
Diantaranya Pendidikan Dosen sudah 38 % bergelar S3, juga banyak dosen yang sedang menempuh Pendidikan S3 sebagai kesiapan untuk berkontribusi bagi Perkembangan Umuslim sebagai Wakaf masyarakat Peusangan Raya semoga berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Tampak pada Orasi Ilmiah Prof Dr Halus mengangkat judul ” Konservasi Tanah dan Air untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan “.
Dimana berdasarkan hasil penelitiannya selama 2 tahun telah mengkaji asal mula kelapa sawit di Indonesia sejak abad 18 di Pulau jawa tapi belum banyak diminati masyarakat.
Namun perkembangan sawit berikutnya dan berjelanjutan sekarang telah menjadi perkebunan yang menjanjikan dan menghasilkan minyak sawit terbesar di dunia dengan nilai ekspor tinggi.
Sekarang seluruh daerah Provinsi di Indonesia telah mengembangkan Perkebunan sawet karena konservasi tanah dan air cocok ditanam kelapa sawit. ( Hus /Her)