OPINI  

Keluhuran Budaya Nusantara Jangan Sampai Dirusak Oleh Oknum Habib

Catatan Dr. Suriyanto Pd, SH,MH,M.Kn

Kemuliaan hidup adalah taqwa kepada Allah bagi umat Islam, Agama Allah yang dibawa para Nabi dan Rosulnya sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW yang hingga saat ini dianut oleh seluruh umat Islam di Nusantara maupun di dunia.

Seiring waktu perubahan zaman melalui proses alamiah dalam kehidupan sosial pun terus berkembang di Indonesia baik pada perubahan pola pikir, perilaku dan budaya terlebih di era digital yang sangat cepat penyebaran informasi di masyarakat.

Perubahan Zaman inipun dapat berdampak buruk bagi bagi perkembangan budaya dan sosial masyarakat Indonesia yang saat ini cenderung terpengaruh budaya luar.

Yang sangat mencolok di era digital saat ini dalam perubahan tersebut adalah tentang sosial agama dengan munculnya para oknum klan dari Yaman yang telah menjadi penduduk pribumi Nusantara keturunan Yaman, yang sebenarnya sejak era analog para oknum ini telah bergerak untuk merusak sejarah dan budaya Bangsa Nusantara Indonesia lewat Agama.
Bukti – bukti perusakan sosial dan budaya tersebut terlihat nyata di postingan dakwah para oknum habib yang beredar di hampir semua jaringan media sosial dengan dakwah yang tidak mencerminkan persatuan Bangsa Indonesia yang lahir berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal IKA.

Sejarah Nusantara yang tertulis dari mulai prasasti peninggalan kerajaan Nusantara hingga buku – buku sejarah yang ditulis oleh para Ahli sejarah Indonesia jelas dan terang Bahwa Bangsa Indonesia bukan turunan dari Aulia tarim atau dari negri Yaman.

“Tetapi yang beredar saat ini dalam dakwah para oknum habib turunan Yaman yang mengaku turunan Nabi Muhammad SAW bahwa Indonesia merdeka adalah perjuangan mereka, Indonesia milik oknum Aulia tarim, bahkan jika umat Islam di Nusantara yang tidak menghormati dan menghidupi para oknum habib yang mengaku turunan Nabi ini akan mendapat laknat.

Hal ini harus jadi perhatian serius bagi penduduk asli Pribumi Nusantara untuk tidak lagi mempercayai dakwah cabul ngibul para oknum Habib ini dan tinggalkan mereka karena yang menentukan surga dan neraka bukan para oknum habib yang mengaku turunan Nabi tersebut, tetapi amal kebaikan kita sendiri sebagai umat Islam yang menentukan surga dan neraka tersebut.

Seharusnya Negara dan Penegak Hukum hadir untuk menertibkan para oknum habib cabul ngibul yang mengaku turunan Nabi Muhammad SAW yang sama sekali tidak mencerminkan kelakuan Baik sebagai juriah Nabi, baik secara offline dan online melalui hukum yang berlaku di NKRI ini.

*) Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *