Catatan Dr. Suriyanto Pd, SH.,MH.,M.Kn *)
“ Jika memeluk agama Islam jangan jadi Arab, Jika memeluk agama Hindu jangan jadi India dan jika memeluk agama Kristen jangan jadi Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat budaya Nusantara yang kaya raya ini “ [ Ir. Soekarno ]
Ucapan Bung Karno, sudah sangat jelas, nasionalisme harus tertanam kuat dalam diri setiap anak bangsa, dan menjadi orang Indonesia yang mencintai budaya Nusantara, bukan meniru budaya bangsa lain.
Apa yang disampaikan Bung Karno, menyentak nurani kita sebagai anak bangsa, dan menjadi satu kebenaran di masa sekarang.
Terlihat dari banyaknya postingan di media sosial terutama pada agama Islam yang mana saat ini banyak di gunakan oleh para oknum untuk memecah umat Islam itu sendiri akibat dari perlakuan oknum yang mengaku ngaku turunan Nabi Muhammad SAW tetapi tidak mencerminkan perilaku baik seperti Nabi.
Seperti banyak beredar ada jemaah yang sampai mencium kaki hingga tangan oknum habib, ada yang sampai memakan bekas makanan oknum habib, bahkan hingga mengatakan Indonesia merdeka karena para oknum habib dari Yaman bahkan sampai masuk ke tatanan sejarah Bangsa Indonesia dan ke ranah Wali Songo yang di klaim semua turunan dari oknum – oknum habib tersebut.
Rasulullah pribadi yang lembut, penuh cinta kasih kepada seluruh makhluk di muka bumi ini. Rasulullah selalu mengajarkan kebaikan akhlak kepada seluruh umatnya.
Perilaku oknum Haib tersebut, sudah mencederai semua dzuriyah, ahlul bait, dan Rasulullah yang mengajarkan islam itu dengan akhlaknya yang penuh rahmat.
Hal ini sudah sangat meresahkan jagad dunia Maya yang dapat di tonton oleh jutaan bahkan ratusan juta orang, apa yang terjadi saat ini sudah tidak dapat dibiarkan Bangsa Nusantara ini harus bersatu melawan kezaliman pembelokan sejarah yang bagi generasi muda tidak paham akan tersesat dengan penyesatan yang di lakukan para oknum habib yang sebenarnya tidak takut Tuhan tersebut.
Sudah saatnya pemerintah dan penegak hukum bertindak tegas untuk memberangus para oknum habib cabul ngibul itu ditindak tegas demi keutuhan Bangsa Indonesia.
Negeri bagaikan ”serpihan surga” yang terbentang luas dengan aneka suku, kepercayaan, budaya, bahasa, dan adat istiadat. Semua itu adalah anugerah dan kekayaan yang tak ternilai yang terwujud dalam keindahan dan kemuliaan yang harmonis baik dengan sesama, alam semesta, maupun Sang Pencipta. Negeri ini bukan warisan leluhur Yaman.
Aneka perbedaan, ibarat aliran berbagai sungai yang akhirnya akan kembali menyatu dengan samudra yang luas, jernih, dan indah. Samudra kasih itu tidak lain adalah Tuhan sang pencipta alam semesta yang senantiasa menampung dan merindukan semua roh manusia untuk bergabung kembali dengan-Nya.
Begitpun dengan leluhur kita, yang mengajarkan cinta kasih terhadap sesama. Dengan anugerah tanah air yang elok, subur, makmur, serta ajaran yang luhur, para leluhur atau nenek moyang negeri ini merasa hidup berkecukupan. Mereka lalu tenggelam dalam renungan dengan menyendiri, menyepi, semedi, berdoa, tirakat, atau bertapa mencari hakikat hidup yang sebenarnya.
Siapapun oknum habib yang meresahkan masyarakat dan menyesatkan Bangsa ini tangkap penjarakan, berlakukan delok hukum biasa agar tanpa pengaduan jika ada vidio yang beredar di dunia Maya jika masih membuat pembelokan sejarah Bangsa Indonesia sebenarnya Tangkap penjarakan jika perlu pulangkan ke negri asalnya.
Mari kita jaga keluhuran negeri Nusantara ini, jangan sampai terjadi pembelokan sejarah, dan tercerabut nilai-nilai budaya santun yang adiluhung yang diwariskan oleh leluhur kita.
*) Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia