NUSANTARANEWS.co, Medan – Pembaca pernah melintasi Jalan Gandhi Medan? Nah, dulunya jalan ini pernah ditakuti warga Medan untuk melintas loh!
Pantauan pers, Selasa (2/7/2024) siang, area Jalan Gandhi tampak ramai, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas dan beberapa pejalan kaki. Area tersebut juga dipadati ruko-ruko.
Nah, kabarnya penjara atau tempat penyiksaan di Jalan Gandhi ini sudah berubah menjadi sebuah gedung yayasan komunitas etnis Tionghoa.
“Dulu saya sering lewat situ tahun 1990-an karena saya pengantar obat ke apotek-apotek Jalan Gandhi. Memang dulu jalan ini terkenal angker karena jadi lokasi penyiksaan para tahanan pemberontak,” ungkap warga Medan, Aan, kepada pers.
Aan mendapat cerita dari para pegawai apotek dahulu bahwa saat melintasi jalan ini sering tercium bau menyengat dan juga suara teriakan halus dari dalam gedung.
“Sebenarnya nggak ramai dan sepi, karena kan penjara, dan itu kan tertutup ya? Seringlah dengar nangis sama teriak-teriak. Tapi kalau malam nggak ada yang berani lewat. Kalau dari cerita orang tua dulu, itu memang tempat penjara G30SPKI,” ujarnya.
Pada masa dulu, Jalan Gandhi ini akan ditutup portal pada sore hari dan akan kembali dibuka keesokan harinya.
“Malam itu di Jalan Gandhi itu tutup. Dulu ada portalnya. Jadi kalau yang bisa masuk itu pagi sampai jam 1-2 siang. Nah, dari sore jam 3 sudah tutup portal. Memang nggak boleh masuk lagi,” ucapnya.
Menariknya, Jalan Gandhi ini ternyata begitu terkenal dengan gedung yang menjadi lokasi penyiksaan para tahanan politik. Bahkan, ada sebuah petikan lagu yang beredar di masyarakat yang masih diingat hingga kini.
“Terkenal angkerlah sampai ada lirik lagunya yang terkenal di masyarakat dulu,” ucapnya.
Warga Medan lainnya, Indri, juga mengenang masa-masa dulu saat dia mendengar cerita dari sang ayah tentang kelamnya Jalan Ghandi tersebut.
“Penjara Gandhi ini masih beroperasi sampai masa Presiden Soeharto. Tetangga saya tahun 1983 pernah ditahan di situ sekitar satu tahun. Dulu itu penjara paling sadis penyiksaannya. Kalau masuk situ habis disiksa seluruh badan. Ada bak air tapi airnya bau kali dengan segala macam kotoran. Para tahanan direndam di situ,” tutur Indri.
Sejarawan Kota Medan, M Azis Rizky Lubis, membenarkan bahwa Jalan Gandhi pada tempo dulu menyimpan kenangan kelam oleh masyarakat Kota Medan. Dia menyebutkan, lokasi penyiksaan ini sudah ada saat zaman penjajahan.
“Pada masa Orde Baru, Jalan Gandhi ini termasuk jalan yang ditakuti masyarakat karena kalau sudah tertangkap oleh rezim Orde Baru ya nanti akan dibawa ke Jalan Gandhi itu. Jadi bangunan ini penjara atau tempat penyiksaannya bukan seperti umumnya tapi lebih tepatnya bangunan ini jadi tempat penyiksaan. Orang-orang mendengar namanya saja takut apalagi melintasi situ. Bahkan tahun 1970-an itu muncul lagu yang menggambarkan betapa seramnya melintasi jalan tersebut,” ujarnya.
Azis lalu menggambarkan beragam penyiksaan yang diterima oleh tahanan di bangunan tersebut seperti dipukuli dengan sadis, kemudian direndam di air kotor.
“Cukup sadis saat itu ya? Mereka juga nggak langsung dieksekusi tapi diserang dulu mentalnya kemudian fisiknya. Nah, biasanya sore itu sudah tidak diperbolehkan masuk untuk melintas karena untuk penyiksaan biasanya dilakukan pada tengah malam,” tutur Azis, seperti dikutip dari detikSumut, Minggu (7/7/2024).
(KTS/rel)