NUSANTARANEWS.co, Donggala – Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Donggala masih jauh dari harapan. Hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan dari tenaga kesehatan dan minimnya peran serta masyarakat menjadi faktor utama penyebabnya. Demikian di ungkapkan dr. Syahrial Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala.
“Untuk mengatasi hal ini, kami tengah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan melalui edukasi, pelatihan, dan sosialisasi. Selain itu, pelibatan peran serta masyarakat agar aktif dalam upaya pemenuhan SPM juga dijadikan fokus,” Paparnya.
Syahriar menegaskan, tanpa pelibatan masyarakat capaian SPM akan sulit dan jauh dari harapan, seperti SPM 12 yang menekankan perawatan minimal enam kali bagi para ibu hamil.
Lanjut di jelaskannya, akses ke sarana kesehatan, seperti Posyandu, integrasi primer dengan perusahaan dapat menjadi solusi. Dia menyarankan agar perusahaan memberikan layanan kesehatan sekali sebulan dan melibatkan kader serta perawat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Keterlibatan masyarakat juga penting dalam hal persalinan, di mana masih banyak ibu yang memilih melahirkan di rumah daripada bersalin di fasilitas kesehatan. Kami menyoroti pentingnya fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk memenuhi SPM 2 terkait persalinan,” Tegasnya.
Dalam rangka mencapai tujuan SPM yang diinginkan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran besar untuk pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Dengan upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya peran melalui pelibatan masyarakat, diharapkan SPM di Kabupaten Donggala dapat terus meningkat ke arah yang lebih baik.” Pungkas Syahrial.
Tim Liputan Strateginews.Id Biro Donggala