NUSANTARANEWS.co, Medan –– Salah satu unit usaha milik PUD Pembangunan Kota Medan, Medan Zoo, mengalami krisis finansial hingga utang pakan satwa dan pegawai tidak digaji sejak Agustus 2023. Wali Kota Medan Bobby Nasution pun merespons hal tersebut.
Bobby mengatakan, kondisi dari 5 unit usaha di bawah naungan PUD Pembangunan, terdapat 1 unit usaha yang profit-nya dapat membantu Medan Zoo. Unit usaha tersebut diminta untuk membantu pakan dan gaji pegawainya.
“Kita kemarin itu kan Medan Zoo di bawah BUMD PUD Pembangunan. Dia yang bukan hanya membawahi Medan Zoo, tapi beberapa unit usaha lain. Kita lihat memang dari unit usahanya, saat ini hanya satu unit usaha profit-nya bisa menutupi usaha dari kegiatan usaha yang lain. Ini yang kita sampaikan dari profit itu ditambahkan yang pertama adalah untuk satwa di situ dan para pegawai Medan Zoo,” kata Bobby di Balai Kota Medan, Rabu (10/1/2024) malam.
Jika ingin memberikan suntikan dana dari APBD ke Medan Zoo, langkah tersebut harus seizin DPRD Medan sehingga dirinya mendorong PUD Pembangunan maupun Medan Zoo agar melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk menyokong pendanaan.
“Dari Pemko pastinya, kalau kita bilang suntikan dana dari pemko itu kan, berarti harus penambahan penyertaan modal kembali, izin dari DPRD dan segala macam. Karena itu sebenarnya opsi itu yang belum ada. Opsi yang saya sampaikan ke BUMD membangun kerja sama,” ucapnya.
Saat disinggung apakah ada opsi untuk relokasi satwa hingga penutupan Medan Zoo melihat kondisi saat ini, Bobby menjelaskan, pihaknya sudah memiliki beberapa pilihan. Pihaknya nantinya akan mempertimbangkan pilihan yang paling tepat.
“Opsi-opsi pasti ada beberapa opsi kita buat tentunya tadi harus melihat segala aspek. Opsi dibuka, ditutup, kita opsi relokasi pastinya opsi-opsi yang sudah ada sudah kita list. Nanti opsi yang paling tepat itu yang kita pilih,” jelasnya.
Saat ini Pemkot Medan, kata Bobby, tengah melakukan perbaikan Medan Zoo secara terorganisir, terkhusus satwa yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
“Kita perhatiannya melalui BUMD kita. Kami sudah sampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo baik tentang hewannya satwa yang ada di dalam dan Medan Zoo secara keseluruhan. Ini step-step-nya mudah-mudahan. Terus kita jalani langkah-langkahnya terus lakukan Medan Zoo ini kita perbaiki secara terorganisir. Yang pasti tujuannya satwanya dulu,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, baru-baru ini dua ekor harimau sumatra di Medan Zoo mati. BKSDA menyebutkan, pengelolaan konservasi di Medan Zoo tak memenuhi standar. Ternyata, polemik di Medan Zoo tak hanya itu. Terungkap Perusahaan Daerah milik Pemkot Medan itu juga berutang pakan hewan hingga pegawainya tak digaji.
Polemik itu diungkap manajer Medan Zoo, Pernius Harefa. Dia mengaku saat ini Medan Zoo sudah berutang pakan hewan pada vendor mulai Agustus hingga November 2023. Pihaknya terpaksa berutang karena tak sanggup membayar pakan hewan. “Karena nggak sanggup bayar pengadaan pakan satwa,” kata Pernius Harefa, Selasa (9/1/2024).
Bukan cuma itu. Dia juga mengaku pegawai Medan Zoo belum menerima gaji beberapa bulan terakhir. Mulai Agustus 2023 hingga saat ini, gaji pegawai Medan Zoo tertunggak. “Mulai Agustus hingga saat ini (gaji pegawai tidak dibayarkan),” ucapnya, seperti dikutip dari detikSumut, Jumat (12/1/2024).
Problem keuangan tersebut, kata Pernius, disebabkan minimnya pengunjung ke kebun binatang Medan tersebut. Diakuinya, sumber pendapatan Medan Zoo berasal dari tiket pengunjung tanpa ada bantuan dari Pemkot Medan.
(KTS/rel)