DAERAH  

Bima Arya Tinjau Kelas Ambruk di SDN Polisi 1, Waspada Terhadap Cuaca Ekstrim

NUSANTARANEWS.co, BOGOR ‐‐ Pasca tahun baru di 2024 Kota Bogor di kejutkan adanya bencana, angin kencang puting beliung, kejadian itu menimpa atap bangunan sekolahan. SDN Polisi 01 di Jalan Raya Peledang Kota Bogor, hingga menyebabkan ambruk, atap baja ringan pada Rabu (3/1)

Peristiwa itu terjadi kemarin pada pukul 05.30 WIB pagi, bersamaan dengan turunnya hujan yang cukup deras, sehingga menyebabkan ambruknya genteng dan atap rangka baja ringan, serta 4 ruang kelas.

“Sementara penjaga sekolah yang menyaksikan kejadian itu, langsung melaporkan peristiwa itu ke BPBD Kota Bogor, “ujarnya

Pada kejadian itu Wali Kota Bogor Bima Arya langsung terjun dan turun ke lokasi meninjau, dan memastikan tak ada korban jiwa, bersama mengestimasi dan mengappraisal segala tingkat kerusakan yang ada.

“Kerusakan atapnya cukup parah, di duga itu terjadi karena angin puting beliung yang sangat kuat seperti yang menerjang Bogor Selatan pada beberapa waktu lalu, “kata dia

“Senada juga di katakan, secara konstruksi bangunan kelas masih kokoh karena terakhir di renovasi pada 2016. Namun akan di lakukan pengecek lebih lanjut dari tim konstruksi bangunan Dinas PUPR Kota Bogor, “ungkap Bima Arya

Pihaknya akan segera melakukan proses perbaikan atap kelas dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga atau BTT.

“Sejauh ini, selama dalam proses perbaikan Disdik Kota Bogor akan mengatur shift belajar, “kata dia

Jika ruang kelas tidak cukup, bisa juga untuk sementara menggunakan berbagai ruangan di Balai Kota Bogor sementara waktu jadi ruang kelas.

“Saya imbau juga untuk warga dan aparatur pemerintahan agar waspada cuaca ekstrem yang di prediksi BMKG masih akan terjadi di awal tahun ini, “jelas Bima Arya

Tak hanya itu Irwan Riyanto Kepala Disdik Kota Bogor, juga menceritakan angin puting beliung yang berputar-putar di atas ruang kelas menghancurkan genteng dan baja ringan empat ruangan kelas.

Saat ini sedang diestimasi berapa kebutuhannya biaya untuk perbaikan yang kurang lebih membutuhkan sekitar Rp 200-300 juta, setelah itu baru di ajukan ke Biaya Tidak Terduga atau BTT

“Maka, untuk itu akan diatur menjadi shift 3. Jika ternyata ruangan tidak mencukupi, sementara Bima juga menawarkan untuk menggunakan ruangan Paseban Sri Baduga, “sebut dia

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatollah pun menjelaskan informasi dari BMKG, semalam itu di prediksi curah hujan akan tinggi di sertai angin di hampir semua titik Kota Bogor.

Untuk itu langkah mitigasi dalam upaya siap kesiagaan terus di lakukan dengan aktivasi di grup pengurus wilayah untuk menghadapi bencana cuaca ekstrem.

“Bahkan SK Tanggap Darurat pun kami dalam hal bencana Hidrometeorologi atau cuaca ekstrem akan di perpanjang dan baru akan di hentikan setelah ada instruksi dari BMKG, “pungkasnya. [wm]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *