DAERAH  

Bobby Nasution merespons video viral jalan mirip keramik di Medan penyebab puluhan pengendara motor jatuh

NUSANTARANEWS.co, Medan – Video yang menyebutkan puluhan pengendara motor terjatuh saat melintasi simpang Jalan Sudirman, Kota Medan, viral di media sosial (medsos). Di video tersebut disebutkan penyebabnya karena aspal jalan diganti keramik.

Dilihat dari akun instagram @fakta.medan, tampak seorang pengendara motor berulang kali tergelincir saat berada di simpang jalan itu. Menurut perekam video, sudah banyak pengendara yang terjatuh saat melintasi tempat tersebut. “Orang jatuh lagi, uda nggak betul ini. Uda berapa kali jatuh ini, 18 orang berserak,” ujar pria di video.

Pantauan di lokasi, persimpangan jalan yang dimaksud kini ditutup. Jalan tersebut dijaga petugas Dinas Perhubungan Kota Medan dan polisi.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengaku telah mengecek langsung persimpangan tersebut. Jalan tersebut sedang dilakukan pembetonan namun belum selesai.

“Kondisinya licin saya akui, tapi kita tanya ke Dinas SDABMBK memang itu belum selesai dikerjakan,” ujar Bobby saat ditanya pers di DPRD Kota Medan, Selasa (21/11/2023).

Katanya, saat pengerjaan lokasi jalan memang ditutup. Namun kemarin Pemkot Medan bersama polisi melakukan uji coba internal. Saat itu terjadi miskomunikasi hingga akhirnya jalan bisa dilalui masyarakat.

“Kemarin ada miskomunikasi antara Polres dan Dishub dan SDABMBK itu, dibuka jalurnya, dibuka yang seharusnya belum dibuka. (Jadi) uji coba kemarin, yang dimintakan kemarin, bukan uji coba untuk dilalui masyarakat,” kata Bobby.

Lantaran pembangunan jalan belum selesai, kata Bobby, hari ini simpang Jalan Sudirman kembali ditutup. Berita yang beredar jalan tersebut berbahan keramik, itu tidak benar. Bahan utama jalan itu dari beton. “Itu bukan keramik dan sudah diinformasikan juga di medsos Pemkot Medan dan dinas berkaitan. Sudah menyampaikan itu bukan keramik,” ujar Bobby.

Menantu Presiden Joko Widodo itu juga menjelaskan, pembangunan jalan di simpang tersebut dilakukan sebagai area perlambatan. “Di situ juga ada persimpangan, ada traffic light juga. Memang area perlambatan untuk memastikan rambu lalu lintas itu diikuti sebenarnya fungsinya, makanya kita buat di persimpangan. Ini konsep awal, namun juga kita sampaikan jangan asal membuat perlambatan nilai. Estetika juga harus dipikirkan,” tukasnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

(KTS/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *