NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Presidensi G20 Indonesia membawa dampak positif bagi Indonesia, dan berpotensi memperkuat kerja sama antara pemangku kepentingan dari berbagai negara, Sehingga, dapat mempercepat transformasi digital di tanah air semakin masif pada tahun-tahun mendatang.
Hal itu disamaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Hary Budiarto, dalam keterangan pers pada Kamis (17/11/2022) lalu.
“Dapat memperkuat hubungan, jadi semakin mudah dalam mengembangkan sektor transformasi digital,” kata Hary Budiarto,
Lanjut Harry, ada tiga isu yang dapat mendorong transformasi digital dalam negeri menjadi semakin masif yakni konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi COVID-19. Kedua, literasi digital dan kecakapan digital. Ketiga, aliran data gratis dengan kepercayaan (Data free flow with trust) dan aliran data lintas batas (cross border data flow).
“ Pertemuan G20 yang digelar telah membuka sejumlah komitmen kerja sama yang berkaitan dengan tiga isu tersebut. Sehingga, pada beberapa waktu mendatang banyak peluang yang dapat dimaksimalkan dalam mendukung transformasi digital pada berbagai sektor ke depan,” tuturnya.
Dengan kerja sama, ucap dia, niscaya ego masing-masing dari pemangku kepentingan dapat terkikis. Sehingga mulai meningkatkan kesadaran mereka akan betapa pentingnya menjalin kerja sama di masa depan.
“Kita harus mengesampingkan ego dalam membangun kerja sama ke depan,” ujar Harry menambahkan.
Hary pun menyebut, ruang-ruang diskusi antar pemangku kepentingan dalam sektor digital pun harus seringkali diadakan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan mampu berdampak positif terhadap ekosistem digital.
Kemudian, lanjutnya, tema yang dibahas pun harus lebih spesifik yang berkaitan dengan transformasi digital dalam konteks kekinian. Dengan begitu, akan menjawab setiap persoalan yang berkaitan dengan transformasi digital di tanah air.
“ Terlebih penting, melalui diskusi spesifik akan memunculkan ide dan solusi yang dalam membuat percepatan transformasi digital. Melalui inovasi yang dihasilkan ketika diskusi telah selesai dilakukan oleh para pemangku kepentingan tersebut,” ungkapnya.
“Kita bersama-sama pemangku kepentingan untuk membahas masa depan. Untuk transformasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan,” pungkas Hary.
[Indonesia.go.id/nug]