NUSANTARA-NEWS.co, Kuningan – Menyikapi perkembangan politik nasional saat ini, para pejabat legislatif harus turun langsung ke tengah masyarakat diberbagai elemen untuk menguatkan konsensus dasar kebangsaan, yakni penguatan pemahaman Pancasila dan UUD 1945.
STKIP Muhammadiyah Kuningan menjadi salah satu perguruan tinggi yang berkesempatan mendapatkan kunjungan dari Wakil Ketua MPR RI Dr. Zulkifli Hasan, S.E., M.M melalui Kuliah Umum yang disampaikan Kamis (10/03/2022) di Gedung Pertemuan Djarnawi Hadikusuma STKIP Muhammadiyah Kuningan.
Turut hadir bersama rombongan diantaranya Anggota DPR RI Komisi 7 Eddy Soeparno, SH., MH., Anggota DPR RI Komisi 4 Muhammad Haerudin Amin, MH. beserta jajaran pengurus partai. Acara kunjungan ini disambut hangat oleh Pimpinan STKIP Muhammadiyah Kuningan Nanan Abdul Manan, M.Pd beserta para Wakil Ketua dan jajaran lainnya, dan turut didampingi oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kuningan Drs. Wahid TBK, MA., Sekretaris BPH STKIP Muhammadiyah Kuningan Drs. Rosyid Ismail, M.Pd beserta Anggota BPH Dr. Uci Sanusi, M.Pd.
Dalam Kuliah Umum tersebut, Pak Zulkifli Hasan menyampaikan banyak hal terkait kemajemukan yang ada ditengah masyarakat. Baik dari sisi agama, suku, bahasa, budaya, geografis, pengetahuan, pengalaman seseorang terhadap berbagai ajaran dan nilai luhur yang kita miliki, membuat ekspresi pakaian akhlak itu pun berbeda-beda.
“Ditengah segala perbedaan itu, kita mengerti apa yang baik, apa yang luhur, dan apa yang agung. Begitu pula kita mengerti yang sebaliknya”. Ungkap Zulhas begitu sapaan akrabnya.
Lebih jauh, Zulhas membahas tentang makna islam tengah yang dianggap dapat memberikan solusi terhadap permasalahan sosial politik bangsa ini. Islam sebagai agama yang banyak dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia, baik apapun teori masuknya Islam ke Nusantara yang kita pakai, apakah teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, maupun teori Tiongkok, sejatinya tidak menghapus budaya Indonesia yang ada. Sebaliknya, Islam di Nusantara dapat diterima dan melebur dengan sosial budaya yang ada dan menjadikan bangsa yang luhur dan beradab, seperti yang telah diajarkan para wali dan ulama Nusantara.
Islam tengah bukanlah konsep baru. Spirit Islam tengah sudah hidup lama di Indonesia, bahkan sejak dilahirkan oleh para pendiri bangsa. Hingga kini, adanya ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Washliyah, Tarbiyah dan lain-lain, merupakan salah satu tafsiran Islam tengah. Yaitu perwujudan Islam yang mengedepankan moderasi, tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil) dan tawazun (berimbang).
Zulhas juga menyampaikan bahwa STKIP Muhammadiyah Kuningan adalah salah satu kampus terbaik. Oleh karena itu, agar para mahasiswa harus merasa bangga dan beruntung dapat kuliah di kampus ini, dengan perkembangan yang signifikan setiap tahunnya.
“Ini semua sarana, tapi sukses atau tidak, tergantung dari usaha sendiri. Orang yang memiliki inisiatif lah yang akan berhasil”. Tutup Zulhas disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Ade T