NUSANTARA-NEWS.co, Banyuwangi – Nampak puluhan orang menggunakan baju hitam bertuliskan #COPOTSEKDABWI dan ormas Pemuda Pancasila melakukan orasi di depan kantor Pemerintah Daerah. Mereka getol menyuarakan harapan Tenaga Harian Lepas yang diberhentikan, selain itu dalam orasi meraka serentak dan lantang mengucap COPOTSEKDABWI. ( 8 / 4 / 2021 ).
Perjuangan yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Tenaga Harian Lepas ini masih getol memperjuangkan nasib sebanyak 331 Tenaga Harian Lepas yang diberhentikan.
Kordinator dari aksi, M. Amrullah S.H, M.Hum yang juga tidak lain dari Direktur PUSKAPTIS Banyuwangi menantang Pemda
Bahwa terkait tentang pembinaan para para THL yang dilakukan oleh Pemda Banyuwangi kami melihat masih banyak kekurangan terutama bagi THL yang usianya di atas 40 tahun di mana mereka tidak bisa mengoperasikan komputer serta nilai CAT mereka dibawah 100 dan dan kami yakin mereka tidak akan keterima oleh karena itu kami mendesak Pemda Banyuwangi agar menerima para THL yang di PHK tersebut tanpa syarat karena mereka sudah mengabdi puluhan tahun bahkan ada yang 32 tahun
Masih Amrullah, kedua kami mendesak Pemda Banyuwangi untuk membongkar broker-broker THL yang ada di masing-masing dinas terkait, jika tidak maka THL tiap tahun akan menjadi permasalahan yang rumit.
Hari Senin kami akan melakukan demo lagi, jika tetap tidak di respon, akan lakukan Class Action. Kami akan kawal sampai para THL ini diterima kembali, mendapatkan haknya, mendapatkan gaji,” tegasnya.
Menurutnya, dari 331 THL yang sudah mengabdi puluhan tahun, mereka hanya menerima gaji Rp 1,250 ribu per bulan, yang berarti hanya 50 persen dari UMK Banyuwangi. Sudah begitu, mereka di-PHK.
Sementara itu, Zamroni, juga dari Koalisi Masyarakat Sipil Peduli THL, menuntut Bupati Banyuwangi untuk mencopot sekda.
Menurutnya, permasalahan THL tersebut mutlak kesalahan Sekda Banyuwangi. Pasalnya, setelah adanya gerakan penolakan pemberhentian ratusan THL beberapa waktu lalu, Pemkab Banyuwangi justru membuka lowongan 375 THL.
“Artinya, Sekda Banyuwangi sudah melukai hati masyarakat Banyuwangi. Dia harus bertanggung jawab terkait masa depan dan nasib 331 THL yang kini sudah tak memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarganya,” ujar Zamroni yang juga Ketua DPC Pemuda Pancasila Banyuwangi tersebut.
(veri)