NUSANTARA-NEWS.co, Jakarta – Hari Perempuan Nasional, yang diperingati setiap tahun pada 8 Maret, memiliki arti penting bagi Dr. (Cn) Hj. Rizajayati, Srikandi Bumi Serambi Mekah, Aceh, penggagas program Indonesia Terang.
Hj. Rizajayati, mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional, dan berharap momentum ini menjadi kebangkitan perempuan Indonesia, untuk memberi warna bagi peradaban dan mengawal perjalanan bangsa ini ke depan.
Menurut Hj. Rizajayati, sejarah negara dan agama mencatat peran perempuan yang sangat signifikan dalam berbagai segmentasi kehidupan di luar kodrat melahirkan generasi, sampai kitab suci pun mengabadikan perempuan dalam satu surah tersendiri sebagai pedoman, hukum, dan tuntunan yaitu “ Surah An-Nisa “.
“ Kendati kodrat perempuan lemah lembut secara phisik dibanding lelaki, tetapi sejarah mencatat perempuan telah merubah wajah peradaban dunia baik dipanggung politik, hukum, pendidikan, budaya dan bahkan pengusaha. Oleh karena itu, peran perempuan patut diperingati dalam skala mikro maupun makro, dari segmen regional, nasional, dan dunia Internasional. Saya juga berharap semakin banyak perempuan yang tampil ke ruang publik berbuat dan melahirkan kebijakan politik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak,” kata Hj. Rizajayati , Kamis (11/3/2021) siang, dikutip dari strateginews.co.

“ Kehidupan Saya tidak bisa dipisahkan dari ide, gagasan, dan program-program kerakyatan melalui ragam kemitraan yang terus akan Saya lahirkan untuk kesejahteraan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat banyak,” tekadnya.
Hj. Rizajayati, yang pernah dinobatkan sebagai Perempuan Inspiratif 2020 ini mengungkapkan, salah satu yang konkrit dan sedang dilakukan saat ini adalah membentuk komunitas “ Perempuan Indonesia Terang “, melalui komunitas ini, Hj. Riza akan menghimpun perempuan – perempuan yang sevisi untuk peradaban dan perubahan.
“ Dan di komunitas ini pula Saya membina kaum perempuan dengan berbagai kerajinan, koperasi dan usaha kecil menengah disamping terus memotivasi untuk bangkit,” ujarnya.
Dalam momentum Hari Perempuan Internasional ini, Hj. Rizajayati juga menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan.
Mensikapi hal ini, kata dia, perempuan harus memiliki kesadaran untuk memperjuangkan masa depan yang lebih setara, dengan keberanian untuk menantang bias dan ketidaksetaraan gender di berbagai bidang. Karena, tanpa keberanian jalan menuju kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan, tidak akan pernah terbuka, apalagi tercapai.
“ Kekerasan terhadap perempuan di ruang domestik kerap terjadi dari masa ke masa, hal ini tidak bisa diminimalisir kecuali berangkat dari kesadaran kaum perempuan itu sendiri. Perempuan jangan dieksploitasi, perempuan sama kedudukannya dengan lelaki dalam hal berusaha, pendidikan, dan kemanusiaan. Hemat Saya perempuan harus sadar, bangkit, dan berbuat disamping perhatian pemerintah sebagai pendamping dan penegakan supremasi hukum yang lebih serius terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan baik di ruang domestik maupun di ruang publik,” terangnya.
“ Momentum ini harus diambil oleh kaum perempuan untuk terus berbuat, bertindak, lahirkan ide, gagasan, konsep, program dan bahkan pergerakan perempuan bangkit dari berbagai keterpurukan. Perempuan Bersuara, Dunia Buka Mata,” pungkasnya.
( Jagad )