NUSANTARA-NEWS.co, Medan – Harga cabai merah dalam sepekan terakhir ini mengalami penurunan sangat tajam. Harga cabai merah yangs epekan lalu sempat bertengger dikisaran angkan 40 hingga 45 ribu. Saat ini dijual dikisaran harga 25 hingga 30 ribu Rupiah. Sementara itu, harga cabai rawit sepekan lalu yang sempat bertengger di kisaran angka 60 hingga 70 ribu. Saat ini dijual dikisaran angka 40 hingga 45 ribu Rupiah per Kg.
Ada penurunan sekitar 50% harga cabai yang ada di pasar dalam sepekan terakhir. Penurunan tersebut merupakan penurunan yang sangat tajam. Harga cabai jika bertahan di level ini saja sampai akhir bulan. Maka SUMUT akan merealisasikan deflasi yang cukup besar di bulan februari ini.
Untuk cabai merah saya menilai harganya sudah masuk dalam rentang angka yang ideal. Namun untuk cabai rawit harganya masih terbilang mahal. Sejauh ini pemicu penurunan harga cabai adalah mulai melimpahnya stok cabai. Bukan hanya dari wilayah SUMUT. Cabai dari Aceh ataupun Sumatera Barat juga mulai melimpah pasokannya.
Hal ini membuat permintaan cabai dari luar daerah mampu tertutupi. Dan harga cabai mampu untuk dikendalikan. Sebelumnya saya juga pernah memperkriakan bahwa mahalnya harga cabai kala itu tidak akan bertahan lama. Namun ekspektasi tersebut terealisasi lebih lambat dari harapan saya. Akhir januari indikasi penurunan harga cabai mulai terlihat.
Namun, hanya terjadi dua hari saja, selebihnya cabai sulit untuk mengalami penurunan. Dan dari hasil pantauan kita dilapangan, ada banyak temuan dimana permintaan cabai di luar wilayah SUMUT terbilang sangat tinggi. Ini mengakibatkan sejumlah pedagang besar justru lebih memilih wilayah lain menjadi target pemasaran cabai diluar SUMUT.
Nah, sejauh ini masih ada beberapa komoditas pangan yang bertahan mahal. Daging ayam, sayur-sayuran terbilang cukup mahal saat ini. Untuk daging ayam saya melihat potensi turunnya memang belum ada. Harga bahan baku pakan juga masih terbilang mahal.
( Gunawan Benyamin )