Yusup Huby Ajak Mahasiswa Tidak Terprovokasi
NUSANTARA-NEWS.co, Papua – Bentrok antar Kampung (Suku) yang telah terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada 18/8/2020, antara Kampung Wuka Hilapok, Distrik Pelebaga dengan warga Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, yang sebelumnya sempat berdamai, kembali pecah.
Sebelumnya, kedua kubu telah bersepakat untuk berdamai di Mapolres pada 24/8/2020 yang dimediasi oleh Kapolres Jayawijaya dengan besaran denda adat dan telah berdamai dengan denda adat tersebut beberapa waktu lalu.
Namun akibat terprovokasi berbagai isu yang bergulir di masyarakat dan tindakan sekelompok orang, Kampung Wuka Hilapok dan kampung Meagama kembali bentrok pada Rabu, 9/9/2020. Dalam bentrokan tersebut 5 warga mengalami luka -luka akibat terkena panah , sehingga aksi saling jaga -menjaga kembali dilakukan dua kelompok warga.
Yusup Huby, Korwil mahasiswa di kota studi Manokwari, mengajak seluruh mahasiswa tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Huby berharap kepada mahasiswa Jayawijaya di kota studi Manokwari secara khusus dan Mahasiswa Jayawijaya secara umum di beberapa kota studi agar:
1. Mahasiwa sebagai aset, cadangan dan harapan bangsa di masa depan, sehingga mahasiswa diharapkan tidak terprokasi dengan isu-isu dan konflik yang terjadi di sana karena situasi ini bisa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat konflik antar mahasiswa dari kedua kampung tersebut.
2. Mahasiswa sebagai penggerak masyarakat dengan menggunakan ilmu, gagasan serta pengetahuan yang dimiliki, harus menjadi garda terdepan dalam mediasi kedua kubu yang sedang berkonfilk dan menepis isu-isu yang tidak benar kepada orang tua atau keluarga yang terlibat langsung pada konfilk tersebu terlebih khusus dan masyarakat Jayawijaya pada umumnya.
“Jadi para mahasiswa pada situasi ini bukan berpihak kepada kepada salah satu kubu yang menjadi bagiannya atau memanaskan setuasi dengan memberikan informasi yang tidak pasti apa lagi menjadi provokator bagi kedua kubu tersebut,” ujar Yusup Huby.
3. Sebagai insan akademis, tingkat intelektual yang dimiliki mahasiswa diharapkan mampu menjadi pengontrol pada konflik tersebut dengan cara memberikan saran serta solusi untuk memperdamaiakn kedua kubu tersebut dan dapat menjadi jembatan bagi masyarakat, untuk terciptanya perdamaian bagi kedua kelompok dan masyarakat Jayawijaya pada umumnya
4. Tidak menyebar luaskan foto-foto dan video yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak inginkan yang dapat menimbulkan kemarahan bagi keluarga korban
5. Kepada Pemerinta baik Eksekutif, Legislatif dan yudicatif dapat bekerja sama untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi ini dan kepada pihak yudikatif dalam hal ini kepolisian polres jayawijaya segera menyelikan oknum yang menjadi provokator pada bentrok antar kampung tersebut.
( Biro Manokwari )