DAERAH  

Anggaran Fantastis atau Pemborosan? Mengintip Laporan Belanja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2024

NUSANTARANEWS.co, Indramayu [5/5/2025]– Belanja negara yang semestinya digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, justru kembali memunculkan pertanyaan besar. Kali ini, sorotan tajam diarahkan pada penggunaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu selama tahun 2024 yang terkesan “luar biasa”. Namun, ke mana sebenarnya uang tersebut mengalir?

Rapat dengan Anggaran Sultan

Siapa sangka, sebuah rapat yang berlangsung satu kali saja bisa menguras dana sebesar Rp300 juta. Apakah pesertanya harus dijamu dengan hidangan dari restoran bintang lima atau dilaksanakan di tempat mewah yang jauh dari jangkauan logika?

Hidangan Istimewa untuk Pegawai

Tak kalah menarik, belanja makan dan minum pegawai di kantor mencapai Rp180 juta, sementara makan-minum pada pelayanan kesehatan menyedot dana Rp350 juta, dan untuk aktivitas lapangan dianggarkan hingga Rp293 juta. Dengan nominal sebesar ini, pertanyaannya: apakah makan siang mereka lebih mewah daripada hidangan masyarakat umum yang susah payah menghidupi keluarga?

Rehab Gedung dan Kanopi Super Mewah

Biaya rehabilitasi gedung Rumah Sakit sebesar Rp1,4 miliar mungkin terdengar masuk akal, tetapi pemasangan kanopi seharga Rp91 juta dan rehabilitasi gedung farmasi dengan nilai Rp49 juta patut dipertanyakan. Apakah kanopi ini dilapisi emas?

Perawatan Gedung dan Alat Kantor yang Tak Pernah Usai

Pemeliharaan gedung Dinas Kesehatan menyerap Rp180 juta, sedangkan pemeliharaan alat kantor dan rumah tangga memakan dana Rp130 juta. Angka-angka fantastis ini membuat publik bertanya-tanya: perawatan seperti apa yang dilakukan sehingga selalu membutuhkan biaya besar setiap tahun?

Komputer, Barang Sekali Pakai?

Yang paling mengherankan adalah total biaya pembelian komputer tahun 2024 yang mencapai Rp744.266.100. Ini bahkan melampaui pengadaan komputer tahun 2023 yang sudah menyedot anggaran sebesar Rp598.866.300. Ironisnya, di tahun yang sama, ada pula anggaran pemeliharaan komputer sebesar Rp115 juta. Apakah komputer-komputer tersebut “berumur pendek” atau ini hanya akal-akalan pengadaan?

Refleksi untuk Efisiensi

Rakyat tentu berharap agar setiap rupiah yang digunakan berasal dari niat murni untuk kepentingan masyarakat. Namun, dengan laporan seperti ini, publik justru dipaksa untuk mempertanyakan transparansi dan integritas anggaran.

Sebagai bentuk keberimbangan dan sesuai kode etik jurnalistik, redaksi nusantara-news.co telah mengirimkan surat resmi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pada 23 April 2025 yang telah diterima oleh bagian umum, guna memberikan ruang klarifikasi maupun hak sanggah secara resmi. Namun hingga berita ini dipublikasikan, belum ada satu pun tanggapan dari dinas terkait.

Apakah ini wujud pelayanan prima atau hanya sekadar pemborosan berjubah formalitas? Jangan sampai anggaran besar hanya menghasilkan program yang kecil manfaatnya, sementara masyarakat masih berjuang mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Indramayu, saatnya berkaca!

[Rake]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *