NUSANTARANEWS.co, Larantuka – Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi dari desa Hewa Kecamatan Wulanggitang, akhirnya di pulangkan ke desa asalnya, Sabtu (7/12/2024).
Kepulangan 557 jiwa warga pengungsi asal desa Hewa ini, diantar langsung oleh Kepala BPBD Flores Timur (Flotim), Drs. Fredrik Moat Aeng bersama jajaran TNI, Polri, Kejaksaan Negeri Larantuka dan Tim Basarnas.
Terpantau kurang lebih 29 kendaran roda empat dari jajaran instansi diatas, turut terlibat dalam pengantaran kepulangan warga pengungsi ke desa Hewa melalui jalur Desa Nobo Kecamatan Ilebura, menyusuri alur selatan kaki Gunung api Lewotobi.
Kepala BPBD Flotim, Drs Fredrik Moat Aeng, kepada media ini di Kantor desa Hewa ,sabtu 7/12/2024, menerangkan, pemulangan warga pengungsi ini dilakukan secara bertahap.
” Warga terdampak akan kita pulangkan secara bertahap, mulai hari ini warga desa Hewa dan selanjutnya besok menyusul warga Desa Waiula Kecamatan Wulanggitang”.ungkapnya
Menurut Moat Aeng, Kepulangan warga pengungsi ini tidak sekedar di fasilitasi pemda dan BNPB saja untuk pulang, tetapi kita juga membawa serta perbekalan warga pengungsi beruba sembako dan kebutuhan warga untuk beberapa hari kedepannya.
Hal ini lanjut Aeng, akan di berlakukan bagi semua warga pengungsi yang di pulangkan ke desa asalnya”.ujarnya.
Terpisah Kepala Desa Hewa, Erna Niron yang di konfirmasi terkait kepulangan warganya, menyampaikan ucapan terima kasih yang berlimpah kepada semua pihak yang telah terlibat.
.”Saya atas nama warga Desa Hewa mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan Pemerintah desa Lewoingu sebagai desa penyanggah buat kami warga pengungsi, terkhusus masyarakat desa Hewa. Jika ada yang tidak berkenan mohon di maafkan”.harap Niron.
Tak lupa dirinya juga mengucapkan terimakasih buat Pemda Flotim, Kepala BPBD, pihak TNI ,Polri, Kejaksaan Larantuka, BNPB dan tim Basarnas, para relawan yang sudah mengurus warganya selama di pengungsian dan mengantar mereka pulang. Maafkan kami jika ada kesalahan warga saya selama di pengungsian”.ungkap Niron.
Disinggung terkait kesiapan pangan bagi warganya, Niron mengatakan sebagian besar warganya adalah petani. Jadi untuk beberapa waktu mendatang jika ada hal mendesak pasti tetap akan di komunikasikan dengan Pemda lewat BPBD Flotim,”ucapnya.
Di saksikan media ini, setibanya di lokasi desa asal, warga langsung bergegas menurunkan semua barang dan kembali ke rumah masing masing.
Tampak kondisi Rumah warga masih terselamatkan, walaupun atap rumah masih tertimbun sedikit matrial Vulkanik lainnya.
Andreas Puka, tokoh masyarakat yang ditemui media di rumah kediamannya di desa Hewa, merespon baik upaya Kepulangan warga Desa Hewa.
“Ini momen baik bagi aktivitas perekonomian warga yang sebagian besar adalah petani, sehingga di sarankan
pemda Flotim dan BNPB agar bisa serius dalam memperhatikan dampak vulkanik bagi rumah penduduk di beberapa bulan mendatang. Hal ini penting, mengingat efeknya pada kebocoran atap rumah warga, termasuk pembukaan jalur lalulintas dari desa Boru menuju ke desa – desa di selatan”.harap Andreas. (MB/DA).