NUSANTARANEWS.co, Yogyakarta – Jogja Ekraf Week (JEW) 2024 kembali hadir di tengah masyarakat Jogja dengan mengusung tema ‘Cultural Creativity’. Plt. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi mengungkapkan, bahwa JEW 2024 merupakan wujud nyata komitmen mereka dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara JEW 2024, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana. Dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk mengunjungi JEW 2024 di Galeria Mall Yogyakarta, pada tanggal 22 sampai dengan 24 Desember .
“Mudah-mudahan ini merupakan lebarannya ekonomi kreatif Yogyakarta untuk perkembangan ekonomi kreatif di DIY, sehingga kedepan setiap tahunnya Jogja Ekraf Week ini dapat diselenggrakan secara rutin,” ucap Tri Saktiyana. Tentunya hal tersebut sangat selaras dengan Jogja sebagai daerah tujuan pariwisata. Sehingga, priduk-produk kuliner menjadi andalan selain kegiatan wisata yang lain, termasuk fashion.
Ia berharap, JEW tersebut dapat digelar secara rutin dengan acara yang lebih besar dan lebih menarik. Tentu, setidaknya dapat dilaksanakan secara outdoor dengan pemilihan tempat yang lebih luas, dan bergilir antara satu kabupaten/kota ke kabupaten lain di wilayah DIY. Dengan adanya ekonomi kreatif, Tri Saktiyana yakin mampu menyerap banyak tenaga kerja selain meningkatkan kesejahteraan. Dicontohkan olehnya, bahwa ternyata dalam merancang satu buah film animasi membutuhkan kurang lebih 100 animator. Selain itu, keuntungan nominal rupiah dari satu film animator juga relatif besar.
Senada dengan Tri Saktiyana, Aria mengatakan, “JEW 2024 diselenggarakan dengan tujuan sebagai lebarannya insan pelaku industri dan ekonomi kreatif”. Ia berharap, kedepannya JEW akan menjadi acara rutin sebagai wadah bagi pelaku kreatif untuk mengeksplorasi identitas serta kreativitas sekaligus memberikan dampak ekonomi yang nyata.
Dalam laporannya ia menyampaikan, tema cultural creativity dipilih sebagai keterpaduan antara kekayaan budaya lokal Yogyakarta yang kaya dengan inovasi kreatif modern. Tema ini diusung sebagai bagian dari peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana seni tradisi dan teknologi dapat bersinergi dalam mendorong inovasi serta menjadi inspirasi bagi para pelaku kreatif di berbagai sektor. Beberapa sektor ekonomi kreatif diantaranya, fashion, aplikasi animasi, kuliner, game, kriya, desain seni pertunjukan dan subsektor lainnya.
Arya mengatakan, pemilihan tema tersebut juga selaras dengan visi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah yang tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga aktif menciptakan terobosan melalui penggabungan budaya lokal dengan teknologi dan ide-ide baru.
Ia juga melaporkan, selama 3 hari penuh mulai tanggal 22 sampai dengan 24 November 2024 berbagai kegiatan yang menginspirasi akan disajikan dalam acara JEW 2024. Berbagai acara tersebut diantaranya, kompetisi kreatif berupa eksibisi hasil lomba Desain Busana Batik. Creative Work Exhibition yaitu, eksibisi dan demo antara lain robotic, green technology upcycle plastic, innovation drone system technology, sircular-socio-techno agriculture, coaching clinic foto produk dan digital marketing. Talkshow, Bazar Ekraf dan musik serta kolaborasi dalam penyelenggaraan Hari Anti Korupsi Sedunia 2024.
Aria berharap, JEW 2024 tidak hanya menjadi ruang apresiasi tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, perguruan tinggi, swasta, pemerintah dan masyarakat. Ia juga mengajak kepada hadirin untuk bersama-sama menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar penting Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbasis budaya lokal.
Turut hadir Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) sekaligus sebagai salah satu dewan juri lomba fashion show yang digelar pada JEW 2024 di Galeria Mall Yogyakarta yaitu GKR Bendara. Dari berbagai macam kegiatan yang dipamerkan, Gusti Bendara menilai kegiatan JEW 2024 cukup menarik. Ia berharap JEW dapat Kembali rutin dilaksanakan pada setiap tahunnya.
“Tentunya ini menjadi runner untuk generasi-genarsi muda, menampilkan berbagai produk kreativitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucapnya. Sebagai dewan juri, Gusti Bendara menyampaikan desain-desain yang ditampilkan pada gelaran fashion show menunjukan kekreatifitasan Jogja dan bagaimana kearifan lokal cukup mengangkat di Jogja. Selain batik, ada pula pemakaian tenun dan beberapa kain wastra. Semua ditampilkan dalam model yang penuh kreativitas.
Jogja Ekraf Week 2024 terselenggara menggunakan dana keistimewaan. Masih dalam acara yang sama, Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pariwisata yang telah membantu Paniradya Kaistimewan untuk mensiarkan kegiatan-kegiatan yang berasal dari dana keistimewaan dan juga sudah memilih aktivitas Ekraf untuk menjadi bagian pilihan untuk mengembangkan pariwisata. Aris juga mengucapkan selamat atas terpilihnya dua desa yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia yatu, Desa Jatimulyo dan Wukirsari.
Ia menyampaikan, DIY memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Bahkan ada kelurahan yang menjadi kelurahan wisata, dimana pada awalnya kelurahan tersebut tiak pernah memperhatikan alam, sekarang sudah mulai memperhatikan alam. Artinya aktivitas yang berkaitan di kelurahan sekarang ini mulai menggeliat. Hal tersebut, menjadi peluang bagaimana peningkatan ekonomi kreatif di DIY, termasuk didalamnya media sosial, menjadi bagian yang harus terus ditingkankan dan dikembangkan.
Aris menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangan ekonomi kreatif. Baik kolaborasi antar pemerintah daerah di provinsi, kabupaten, kelurahan dengan para pelaku wisata. Termasuk didalamnya berkaitan soal pendanaan. Aris berharap, kegiatan JEW pada tahun berikutnya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi pada setiap kegiatan di JEW 2024 agar kedepan, JEW terus berjalan dengan baik dan lancar. (Ft/Ar)
[Sumber: Humas Pemda DIY]