NUSANTARANEWS.co, Cirebon — Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, kembali menggelar tradisi tahunan Mapag Sri pada Sabtu, 21 September 2024. Tradisi ini merupakan warisan budaya leluhur yang diadakan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah, sebagaimana diungkapkan oleh Kuwu Desa Setupatok, Johar.
“Mapag Sri adalah wujud rasa syukur kami kepada Tuhan atas berkah panen yang telah dinikmati para petani. Ini adalah tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur dan selalu kami laksanakan setiap tahun,” ujar Johar.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Mundu, Kapolsek, Danramil, Muspika, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Dalam kemeriahan acara, warga desa berbondong-bondong turun ke jalan, mengikuti arak-arakan yang memamerkan hasil panen sawah, seperti padi dan berbagai produk pertanian lainnya.
Puncak dari tradisi Mapag Sri biasa ditandai dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, yang menjadi hiburan utama bagi masyarakat. Selain sebagai perayaan syukur, pagelaran ini juga dimaknai sebagai upaya untuk memohon keberkahan di musim panen mendatang.
“Tradisi ini menjadi simbol dimulainya musim panen, dan kami berharap hasil panen ke depan bisa membawa kesejahteraan bagi para petani,” tambah Johar.
Di tengah gempuran modernisasi dan digitalisasi, tradisi Mapag Sri terus dipertahankan oleh masyarakat Desa Setupatok sebagai salah satu cara untuk menjaga warisan budaya agar tidak hilang dimakan zaman. Dengan kegiatan ini, generasi muda diharapkan semakin menghargai dan melestarikan nilai-nilai budaya leluhur.
[ NIKO ]