NUSANTARANEWS.co, Kupang – Aksi menolak mundurnya Caleg Partai Nasdem, Ratu Ngadu Bonu Wulla usai terpilih dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) II NTT, rupanya terus di gelorakan masyarakat pendukungnya di pulau Sumba.
Setelah sebelumnya menggelar aksi bakar lilin dan doa di lapangan Galatama Tambolaka, Minggu (17/3/2024), ribuan pendukung Ratu Wulla yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sumba Pejuang Demokrasi, rencana akan siap turun ke jalan menggelar aksi demo di kantor DPD Partai Nasdem Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Senin (18/3/2024).
Informasi yang himpun media ini menyebutkan, aksi massa yang rencana digelar masyarakat pendukung Ratu Wulla ini, adalah sebagai bentuk kekecewaan dan simbol matinya demokrasi karena suara rakyat di abaikan.
Mereka mendesak Caleg partai Nasdem, Ratu Wulla agar dengan hormat menarik kembali surat pengunduran diri yang di ajukan ke KPU RI pada Selasa (12/3/2024) lalu.
Pasalnya di Sumba Barat Daya, Ratu Wulla mendulang lebih dari 6I ribu suara, dimana suara yang diberikan itu murni kepadanya dan bukan kepada Caleg lain.
Menurut Koordinator aksi demo, Andreas Dadi, pada periode 2019 – 2024 masyarakat empat kabupaten di pulau Sumba sangat merasakan begitu banyak yang telah dibuat Ratu Wulla.
“Ratu Wulla sebagai representasi masyarakat Sumba khususnya perempuan, sangat mengecewakan jika harus mengundurkan diri. Apa yang dilakukan Ratu Wulla tidak bisa diterima masyarakat SBD yang telah mendukungnya di Pemilu 2024”.ungkapnya.
Pihaknya juga meminta Ketua partai Nasdem, Surya Paloh untuk mencabut surat pengunduran diri Ratu Wulla tersebut.
“Kami mohon agar bapak Surya Paloh menerima aspirasi kami dari tingkat bawah, khususnya kami masyarakat Sumba. Kami akan melakukan aksi lebih dari yang dilakukan hari ini”.ujar Andreas.
Diketahui dengan mundurnya Ratu Wulla usai terpilih sebagai Caleg dari partai Nasdem pada Pemilu 2024 Dapil II NTT, memberi peluang terbuka bagi mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang menempati posisi kedua perolehan suara untuk duduk sebagai anggota legislatif di DPR RI. (Odam)