banner 728x250

Tolak Kedatangan Timnas Israel, Rafik Alamsyah: Ini Soal Komitmen, Bangsa Yang Besar Harus Punya Prinsip Meski Pahit

Rafik Alamsyah

NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Keikutsertaan tim nasional (timnas) Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia mendapatkan penolakan keras dari berbagai unsur masyarakat.

Sejumlah kepala daerah, organisasi masyarakat hingga organisasi keagamaan menyatakan menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di enam provinsi, meliputi DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Penolakan mereka merujuk pada suatu alasan prinsip, utamanya bersumber dari pendudukan Israel di Palestina dan komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan setiap bangsa sebagaimana diatur konstitusi.

Ketua Umum Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia M. Rafik Perkasa Alamsyah ikut bersuara. Menurut tokoh muda asal tanah Minang, Sumatera Barat ini, penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20, sebagai bentuk komitmen terhadap kemerdekaan palestina.

“ Saya juga menolak timnas Israel, karena bangsa besar adalah bangsa yang mempunyai prinsip, walaupun buah dari prinsip itu sangat pahit,” kata Rafik melalui keterangan di Jakarta, Jumat [31/3/2023]

“ Tahun 1962 waktu Asian Games terulang lagi di 2023 ini, tapi bapak bangsa kita telah mengajarkan jangan jadi bangsa cengeng itu terbukti dengan menggelar perhelatan akbar GANEVO di 1963 setahun setelah penangguhan keanggotan Indonesia di Olimpiade,” tuturnya.

Sebagai pecinta sepak bola nasional, Rafik juga mengaku sedih dan merasakan kekecewaan adik-adik timnas

“ Tapi itu bagian dari resiko perjuangan bangsa kita. Adek-adik jangan malu dengan para TNI Polri yang setiap hari di Papua dan korban nyawa demi menjaga harga diri NKRI dan konstitusi,” ucapnya.

Rafik kembali menegaskan, bahwa penolakan ini bukan semata-mata karena kebencian, namun semua berdasar atas komitmen kita sebagai bangsa, sebagaimana disampaikan proklamator Bung Karno.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non-Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Ini amanat beliau, dan sebagai bangsa yang besar kita wajib untuk melaksanakannya,” pungkasnya.

[nug/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *