NUSANTARANEWS.co, Ambon – Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Jantje Wenno kepada wartawan di ruangan komisi I kantor DPRD Provinsi Maluku, Kamis 19/1/2023, memberikan penjelasannya terkait anggaran daerah Persoalan renovasi mes Maluku yang telah menjadi sebuah keprihatinan. Karena itu setiap pembahasan anggaran di DPRD dari tahun ke tahun APBD yang dibahas, Mes Maluku termasuk yang mendapat sorotan dari DPRD sebab sudah sekian tahun anggaran ini kurang lebih dua atau tiga tahun anggaran ini ada alokasi untuk mes Maluku akan tetapi ternyata sampai dengan hari ini belum ada tanda-tanda mes Maluku selesai dan dapat difungsikan.
Padahal kita berharap dengan mes Maluku dapat difungsikan sehingga bisa menghasilkan PAD bagi daerah ini, tapi juga jika pengelolaan seperti yang dulu bagi kita-kita Baik itu pemerintahan DPRD dan rakyat Maluku yang ber KTP Maluku sebenarnya ada diskon sehingga dapat mengurangi beban bersama.
Itu yang menjadi harapan kita, harap Wenno.
Menurutnya, Dari pengawasan yang dilakukan di mes Maluku selama ini, janji mereka bahwa bulan September 2022 kemarin, Mes Maluku sudah harus difungsikan akan tetapi jika sampai dengan tahun 2023 ternyata janji mereka itu tidak terpenuhi seharusnya mereka memberikan penjelasan kepada rakyat Maluku mengapa sampai hari ini, mes Maluku belum bisa selesai dan difungsikan.
Terkait dengan masalah renovasi tambah Wenno, harapannya, mes Maluku segera selesai dan difungsikan sehingga pengelolaannya itu dapat menghasilkan PAD bagi daerah ini.
Ia mencontohkan aset daerah yang juga tidak difungsikan dengan baik, Kapal Siwalima menjadi salah satu contoh beberapa pemerintahan terakhir ini kelihatannya dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan kapal tersebut akan rusak dengan sendirinya, padahal ini aset yang bernilai miliaran rupiah dan ini bantuan dari pemerintah pusat yang harusnya dijaga, kelola secara baik bukan dibiarkan seperti itu.
Masalah tersebut selama ini soal kapal, ini pengelolaan oleh dinas kelautan dan perikanan, mestinya ini menjadi perhatian, disimpan di garasi kapal, dirawat secara baik karena itu bantuan yang asetnya miliaran rupiah, jangan dibiarkan begitu saja, tegasnya.
Terkait dengan angka kemiskinan di Maluku tambahnya, angka kemiskinan di Maluku justru berkurang, kita mendengar pres rilis dari mereka, walaupun juga pada saat itu tidak terlalu besar. Tapi Justru diawal tahun yang baru ini rilis BPS justru angka kemiskinan di Maluku itu bertambah malah cukup besar sekitar 6 ribu untuk provinsi Maluku dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa, maka jika bertambah 6 ribu maka lumayan banyak. Oleh karena itu ini harus menjadi perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah provinsi dan jika hal ini tidak segera diatasi maka rilis BPS kembali pasti ada penambahan lagi.
“Apalagi ini periode terakhir masa pemerintahan, dan angka ini dapat memukul popularitas dari pak Murad Ismail sebagai orang nomor 1, apalagi ini baru awal tahun. kemarin ada rasa bangga bahwa, angka kemiskinan menurun walaupun relatif kecil namun ternyata diawal tahun ini rilis terbaru justru angka kemiskinan bertambah bahkan bertambah dalam jumlah angka manusia 6 ribu sekian, ” Ungkapnya.
“Artinya dengan jumlah penduduk di Maluku yang relatif besar. Ini Kontradik dengan hasil yang terbaru dan ini menjadi perhatian kita karena memang kantong-kantong kemiskinan di Maluku ini, anggaran pemerintah tidak terlalu mencukupi, karena jika anggaran lebih banyak dikucurkan ke wilayah-wilayah kantong kemiskinan pasti kemiskinan menurun akan tetapi jika anggaran tersebut hanya berpusat di daerah-daerah yang kantong kemiskinannya relatif sangat kecil maka pasti,” urai Wenno.
“Mestinya dengan pinjaman SMI yang baru itu, angka kemiskinan harusnya menurun bukan bertambah.
Ini sebuah keprihatinan, 680 miliar rupiah pinjaman SMI yang sasarannya untuk pemulihan ekonomi termasuk dapat mengatasi kemiskinan ternyata tidak bisa dan angka terbaru ini bertambah, ini miris padahal jika 680 miliar itu digunakan untuk pengentasan kemiskinan di kantong-kantong kemiskinan yang besar menurut saya angka kemiskinan Maluku harusnya bisa banyak berkurang,” Tandasnya.
Halima Rehatta.