Kutukan Bangsa Indonesia Atas Agresi Israel Yang Melanggar Hukum Serta Hak Kemanusiaan

foto ilustrasi

 

Catatan : Jacob Ereste

Pendapat dan sikap Menlu Retno LP Marsudi sungguh genial. Hingga terasa mewakili suara hati nurani warga bangsa Indonesia yang masih memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradab yang tidak boleh diam dan bungkam menyaksikan kekejian dan kezaliman terjadi di muka bumi.

Jacob Ereste

Pernyataan Retno LP Marsudi dalam kapasitasnya sebagai Mentri Luar Negeri Republik Indonesia justru tidak sejalan ldengan pernyataan Hendro Priyono yang terkesan mewakili sikap pemerintah. Retno LP Marsudi justru mengecam Israel karena telah melakukan
Pelanggaran Berat Hukum Internasional. (Onlineindo News 2021-05-21). Dan isu utama dalam konflik Israel dan Palestina itu menurut Menlu jelas motifnya adalah penjajahan.

Pendudukan dan agresi Israel yang masih terus berlangsung itu tidak hanya patut dikecam, tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan respons bersama dari semua negara, termasuk Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Itulah essensi dari kehadiran Meñlu RI kita mendatangi markas PBB untuk menyerukan keadilan bagi warga Palestina.

Follow up dari gencatan senjata, diharap tetap dilakukan dengan tekanan agar negosiasi segera dilakukan dalam menyelesaikan core issue konflik Israel-Palestina itu patuhi dan dilaksanakan.

Pernyataan tegas Retno LP Marsudi tentang penjajahan dalam konflik Israel-Palestina adalah isu utama. Karena itu masyarakat internasional berutang kepada bangsa Palestina, yaitu sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan bangsa-bangsa di dunia.

Pandangan dan sikap serta upaya Indonesia terkait dengan Palestina diapresiasi oleh Majelis Umum PBB. Jadi tidak benar ada suara miring yang mengatakan bila Indonesia tidak sejalan dengan apa yang disuarakan PBB. Indonesia akan terus berupaya menyuarakan isu Palestina di semua forum internasional, seperti dalam pertemuan menlu negara-negara OKI dan pertemuan tingkat duta besar GNB. Bahkan forum GNB itu murni atas usul Indonesia serta telah melakukan pertemuan tingkat Duta Besar/Watap di New York terkait pertikaian Isrsel- Palestina pada tanggal 17 Mei 2021.

Jadi memang terkesan aneh bila Hendro Priyono dan para pendukungnya berpendapat serta bersikap miring terhadap empati, simpati serta dukungan maupun bantuan yang diberikan dalam bentuk apapun pada bangsa Palestina. Apalagi terkesan culas sampai membandingkan dengan masalah di dalam negeri Indonesia yang carut marut tak karuan akibat dari tata kelola bangsa dan negara yang tidak sejalan dengan kehendak rakyat.

(red)

banner 400x130 banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *