Biro Kupang – NTT
NUSANTARA-NEWS.co, Kupang – Lembaga Pengembangan Masyarakat Madani (LPMM) Kupang bekerja sama dengan Barnfonden, ChildFund Aliance didanai oleh Uni Eropa dan SIDA menyelenggarakan Pelatihan Lanjutan Manajemen Usaha Lanjutan bagi anggota kelompok pengelola usaha di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dampingan LPMM Kupang di Kabupaten Kupang. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Aston Kupang, selama 4 hari (26-29/10/2020).
Kegiatan Pelatihan Lanjutan Manajemen Usaha Lanjutan bagi anggota kelompok pengelola usaha yang ada di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dampingan LPMM Kupang, dilaksanakan sesuai misi utama Proyek “Penguatan Masyarakat Sipil dan Akuntabilitas Sosial Untuk Meningkatkan Akses Terhadap Layanan PAUD Yang Berkualitas Dan Inklusif di NTT.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 16 (enam belas) peserta yang terdiri dari; Pengelola, Komite Sekolah dan Pelaksana Usaha 4 (empat) Lembaga PAUD dampingan LPMM Kupang di Kabupaten Kupang. Diantaranya yakni PAUD Syalom Desa Kuaklalo dan PAUD Tunas Cilik Desa Oeletsala Kecamatan Taebenu, PAUD PETRA Balfai Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah dan PAUD Pilanuku Desa Oeoni II, Kecamatan Amarasi.
CSO-LA Project Manager dari Barnfonden, Rika Setiawati dalam sambutanya sebelum dimulainya pelatihan tersebut, menjelaskan bahwa sebelumnya LPMM Kupang dilatih oleh Yayasan Satu Karsa Karya Solo untuk melaksanakan pelatihan terapan pengelolaan usaha untuk mendukung PAUD. “Pelatihan terapan yang kemudian difasilitasi LPMM Kupang, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelompok usaha PAUD dalam mengembangkan kegiatan usaha produktif berbasis potensi lokal (Desa). Khususnya dalam pengelolaan usaha kelompok, termasuk strategi pemasaran dan pengelolaan keuangan usaha serta distribusi, dan lain-lain,” ujarnya.
Kelompok usaha, lanjutnya, yang menjadi percontohan dalam proyek ini adalah PAUD Pilanuku-Desa Oenoni 1 dengan usaha penggemukan sapi potong, PAUD Petra Balfai – Desa Penfui Timur dengan usaha foto copy dan penjualan ATK, PAUD Syalom – Desa Kuaklalo dengan usaha peternakan ayam kampung, PAUD Tunas Cilik – Desa Oeletsala dengan usaha penjulan pakan ternak ayam dan babi.
Sementara itu, Project Manager proyek CSO-LA LPMM Kupang, Silvester Seno pada kesempatan bicaranya mengatakan, bahwa sesungguhnya para peserta belum pernah menjalankan usaha kelompok sebelumnya, yang khusus bertujuan untuk membantu biaya operasional PAUD.
“Melalui proyek ini, baik peserta maupun LPMM Kupang belajar banyak bagaimana cara mengelola usaha social kelompok dan melakukan pemantauan dan evaluasi yang praktis, tapi efektif,” ujarnya.
Dari sejak April 2020 sampai Oktober 2020, lanjutnya, keempat Usaha PAUD telah mengelola keuangan senilai 75% dari total dana. Adapun total dana yang akan mereka kelola secara penuh pada akhir proyek antara lain; usaha ternak ayam kampung PAUD Syalom senilai Rp 43.395.000, Usaha Foto Copy dan ATK PAUD Petra Balfai senilai Rp 34.061.250, Usaha Penggemukan sapi potong PAUD Pilanuku senilai Rp 33.412.500, Usaha penjualan pakan ternak ayam dan babi PAUD Tunas Cilik senilai Rp 31.818.750. Pencairan sebesar 25% akan diberikan setelah pelatihan ini dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam kontrak antara LPMM Kupang dengan keempat PAUD ini.
Ezsy (29), Seksi Usaha PAUD Syalom yang menggeluti Usaha Ternak Ayam Kampung, Desa Kuaklalo memberi testimoni bahwa dirinya baru tahu bagaimana cara managemen usaha yang baik setelah mengikuti pelatihan tersebut.
“Kami baru tahu bahwa cara menghitung harga jual ayam per ekor harus memasukkan biaya pembelian bibit, pakan, biaya operasional, dan cadangan kerugian dari kematian atau penyakit. Ternyata, dalam percobaan pertama kami masih belum tepat menghitung harga jualnya. Melalui pelatihan ini, kami belajar banyak untuk perbaikan kedepan,” ujarnya.
(kos/red)