Laporan : Suherman Amin Kaperwil Aceh
NUSANTARA-NEWS.CO, BIREUEN – Prosesi pelaksanaan pembangunan Masjid Al Amin Pulo Ara Geudong Teungoh Kemukiman Gedong Kecamatan Kota Juang Bireuen Aceh dilanjutkan pembangunannya kembali dengan membuat 4 buah Qubah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pembangunan Masjid Al Amin H Mukhtar Yusuf yang akrab disapa Pak Tar Paratex menjawab media ini dalam perbincangan dihadapan Keuchik Fachrial, Erwin, Abdul Salam, Rabu 7 Oktober 2020 di Warkop “ Coffe Bens Chop “ persimpangan Geudong-Geudong Bireuen.
Menurutnya, untuk pelaksanaan pembangunan 4 buah qubah yang ukurannya bervariasi yaitu satu qubah besar 10 x 10 meter dan 3 Qubah berukuran 2,5 x 2,5 meter serta pembuatan pagar sesuai perencanaan pembangunan ditaksirkan akan menghabiskan dana Rp 2 miliar.
Pak Tar Paratex menyebut untuk memulai kelanjutan pembangunan kembali dalam prosesi pembuatan 4 buah qubah dilaksaanakan acara peusijuk yang merupakan sempena adat dan budaya Aceh dilakukan Ulama Tgk H Muhammad Ishaq yang akrab disapa Abon Cot Tarom dihadiri Imum Mukim Geudong Tgk Zulkifli, S Ag, Imum Chiek Masjid Al Amin, Imam Meunasah Pulo Ara, tokoh Agama, tokoh masyarakat setempat dan para pekerja pembangunan qubah.
Pak Tar Paratex menjelaskan sejarah pembangunan Masjid Al Amin dibangun di atas sebidang tanah wakaf seluas 6.478 meter bujur sangkar berlantai dua berukuran 30 x 20 meter dengan luasnya 600 meter bujur sangkar yang mrupakan satu-satunya Masjid tertua di Kabupaten Bireuen adalah Masjid Geudong Geudong . Dan Pulo Ara di kala itu masih belum pemekaran dan masih merupakan salah satu dusun di Desa Geudong-Geudong.
Pak Tar Paratex mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan bantuan uluran tangan Pemkab Bireuen,Pemerintah Aceh dan berbagai pihak serta para donatur lainnya untuk kelancaran proses pembuatan Masjid Al Amin .
“Bantuan sedekah jariah kaum muslimin dan muslimat untuk pembangunan rumah Allah dapat dikirim langsung melalui rekening pembangunan Masjid Al Amin Nomor 660-99-0000 23-6 Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen,” Pungkas Muchtar Yusuf. **
