KINERJAEKSELEN.co, Yogyakarta – Kerjasama dengan berbagai sektor dilakukan oleh pemerintah guna menjaga daya beli masyarakat serta mengelola nilai tukar dengan baik. Kerjasama yang baik ini akan menstabilkan perekonomian.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyampaikan hal demikian pada Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) Ke-78, Jumat (25/10) di Gedung Keuangan Negara, Yogyakarta. HORI ke-78 ini menurut Beny harus menjadi momentum guna merefleksikan perjuangan para pendahulu dalam membangun kedaulatan ekonomi Indonesia.
“Kita harus terus menjaga stabilitas ekonomi daerah, memperkuat kerjasama antar sektor, serta memastikan setiap kebijakan yang diambil selalu berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Beny pada acara yang diinisiasi oleh Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan DIY ini.
Beny mengajak semua pihak terus bekerja keras dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Tanpa kerjasama, mustahil peningkatan kualitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan terbangun. Pun, semangat untuk saling bergandeng tangan ini harus sama, seperti ketika pertama kali Oeang Republik Indonesia atau ORI diterbitkan.
Mengusung tema Tulus Dalam Pelayanan, Transformasi Berkelanjutan, Peringatan HORI ke-78 bertekad memberikan pelayanan tanpa pamrih, ikhlas dan selalu berorientasi pada tujuan dari pelayanan yang diberikan. Serta transformasi menunjukan berbagai inovasi yang terus akan KPPN DIY berikan untuk meningkatkan performance pelayanan yang lebih baik.
Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta, pada kesempatan tersebut mengatakan, acara ini digelar guna meningkatkan kolaborasi antara KPPN Yogyakarta dengan seluruh mitra kerja di DIY. Hadirnya ORI bukan hanya menggantikan mata uang untuk bertransaksi saja. ORI berkembang menjadi alat ukur berbagai analisis dan kajian untuk melahirkan berbagai kebijakan dan program yang ditujukan untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap seluruh mitra beserta jajarannya yang hadir di DIY dapat berkontribusi untuk masyarakat dan DIY dengan mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Mari terus menjaga kesejahteraan dan memberikan dampak yang lebih baik untuk masyarakat,” jelas Agung.
Agung mengisahkan, 30 Oktober 1946 atau 78 tahun yang lalu merupakan kali pertama Hari Oeang diperingati. Hal itu sebagai tanda dimulainya penggunaan mata uang oleh Republik Indonesia dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI). Dengan hadirnya ORI, Indonesia mampu mengatur kebijakan moneternya secara independen, yang juga menjadi langkah krusial dalam menyehatkan perekonomian pada masa awal kemerdekaan. Tidak hanya sebagai alat transaksi resmi yang pertama kali diterbitkan oleh pemerintah, ORI juga menjadi langkah awal dalam membangun ekonomi yang mandiri dan berdaulat.
Kegiatan Peringatan HORI Ke-78 didukung oleh berbagai mitra perbankan seperti Bank Negara Indonesia, Bank Republik Indonesia, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, serta Bank Pembangunan Daerah DIY. Serta dimeriahkan oleh Senam bersama, Bazaar UMKM, hingga performance dan doorprize dari para perbankan. (rdt/yci/jon)