NUSANTARANEWS.co, Cirebon – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) suatu daerah.
Tak hanya itu, kehadiran UMKM juga menambah geliat ekonomi masyarakat hingga meningkatkan pendapatan daerah. UMKM adalah usaha yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.
Melihat besarnya peran UMKM di masyarakat, Prabu Diaz menilai bahwa bisnis mikro ini perlu diberdayakan. Sebab menurut Prabu Diaz, UMKM selain mendatangkan pendapatan bagi masyarakat, juga mengurangi angka kemiskinan di suatu daerah
“ Keberadaan UMKM ini harus kita optimalkan, karena UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Saya tertarik terhadap UMKM ini sejak November 2016. Saya melihat para pelaku UMKM di Cirebon tertatih-tatih, sulit berkembang pada waktu itu. Saya mulai mengangkat UMKM bidang handycraff atau hasil-hasil hime industri lokal, misalnya batik tulis, batik printing, barang-barang pusaka, ukir-ukiran, likisan kaca dan pengrajin pigura,” kata Prabu Diaz kepada nusantara-news.co, Minggu [24/12/2023]
Prabu Diaz mengungkapkan, awalnya membina sekitar 100 perajin pigura dan pedagang kaki lima.
“ Kita bina dalam hal marketing, membantu mempromosikan hasil-hasil kerajinan mereka, ke instansi, komunitas, namun hasilnya belum optimal dan melambat. Kemudian melakukan terobosan bukan hanya di wilayah Cirebon tapi sudah lebih luas lagi ke daerah lain.” Tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, Prabu Diaz saat ini membantu UMKM di bidang makanan, seperti kerupuk udang, rempeyek serta makanan khas Cirebon lainnya.
“ Kepedulian kita terhadap UMKM tidak hanya sebatas penyuluan saja, namun juga membantu mereka dalam hal permodalan dan membantu memasarkan hasil produksi. Kami buat terobosan baru berupa kerupuk gurita. Gurita didatangkan dari Indonesia Timur, dan ekspor ke Yunani, Eropa dan Amerika,” ujarnya
“ Selain itu kita siapkanbahan baku bagi pelaku UMKM. Yang penting UMKM kita bina bukan hanya soal quality tetapi yang penting modal dan market. Kami menyiapkan bahan baku, kami siapkan mesin produksi, ketika mereka sudah produksi kita beli hasilnya. Lalu kami kemas dan kita ekspor. Sisa bahan baku [gurita] yang tidak terserap mereka bisa mengolah dan mengemasnya lagi untuk dijual ke lokal, dan menjadi keuntungan mereka,” ungkapnya.
Prabu Diaz berharap para pelaku UMKM bisa meningkatkan taraf hidup, pendapatan per kapita, yang nanti efek dominonya bisa mengurangi angka kemiskinan.
[RK/nug]