NUSANTARANEWS.co, Ambon – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Johan Jonanis Lewerisa didampingi anggota komisi II, dan mitra terkait dari Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan dan ESDM, melakukan reses di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pada Rabu [8/3/2023]
Dalam reses tersebut ketua komisi II turun langsung bertemu dengan para petani untuk melihat dan mengevaluasi bantuan bibit yang diberikan pemerintah kepada para petani.
” Kita datang untuk cari tahu apakah dengan bantuan alat ini dapat dirasakan manfaatnya atau tidak, apakah bisa membantu atau tidak. Jika ada kendala, apa kendala tersebut tolong disampaikan agar kedepan bisa kita evaluasi, ungkap Lewerisa.
Bantuan alat yang diberikan setelah dilihat belum pernah digunakan oleh petani karena banyak terdapat kotoran-kotoran yang menempel pada alat tersebut.
Sementara untuk petani bidang pertanian pangan jagung diharapkan fokus disitu, karena mesin yang sudah didapatkan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pendapatan petani. Bisa Mengelola hasil jagung dengan baik.
Pendapatan yang didapatkan dari hasil jagung sebanyak 2 ton setiap 3 bulan.
Prosedur kesehatan juga harus dipatuhi ungkap ketua komisi II, pokok pengembangan usaha jagung kedepan juga sudah harus siap, kalau proses jagung sudah berjalan dengan baik lalu kelompok bisa diberdayakan atau keluarga dekat yang bisa mengolah ekspansi ke tempat lain tidak mengapa.
Jagung ini juga dapat dibuat pakan ternak karena limbah daripada jagung bisa dimakan oleh sapi daun dan batang jagung, jelasnya
Terkait dengan bibit sapi ungkap salah seorang peternak sapi, di bulan Maret sudah diterima dari pihak Provinsi anggaran APBN. Yang dibuat bayi tabung dan minimal usia 3 tahun mulai lahir sampai produksi, kita kawinkan dengan sapi bali dan pengadaan sudah berlangsung tiga tahun ini.
“Alhamdulillah semua sapi sehat dan bantuan diserahkan langsung oleh pihak Dinas pertanian Provinsi Maluku.Suplemen dan vitamin juga saat diberikan, serta arahan supaya sapi terhindar dari penyakit. Pertumbuhan sapi bali juga lebih baik daripada sapi biasa,” jelas Usman peternak sapi.
Ditambahkan juga terkait dengan pemeriksaan ternak bantuan dari Provinsi APBN, sapi didatangkan dari Maluku Tengah, belanjanya disana.
“Sebagai petugas lapangan saya yang menerima untuk disalurkan kepada petani. Alhamdulillah dengan adanya ternak ini persiapan untuk kawin suntik. Dan yang didatangkan ini sudah bisa dikawinkan dengan bibit bali dulu, setelah itu sampai lahir lagi sudah bisa dikawinkan dengan sapi po, yang adalah sapi ongol, limosin, praman, simenta dengan sapi Madura. Untuk proses kelahirannya 9 bulan 15 hari sudah bisa keluar,” ungkap petugas lapangan.
Terkait dengan kesehatan ternak setiap ternak yang sakit mereka laporkan ke Dinas. Saya dengan teman-teman turun untuk mengatasi hal itu, ungkap Usman petugas lapangan.
Mewakili para petani Agus Susanto ketua kelompok Wafufa Jaya menyampaikan permintaan bahwa,
1. Alat seperti Handtraktor maupun Kultifator karena disini belum ada alat tersebut.
2. Jalan usaha tani yang nyata sebab sebelumnya kita swadaya. Meminta untuk pihak terkait agar menerima dan menanggapi permintaan kami, harapnya.
Kalau memang nanti ada keluhan yang lain nanti akan kami sampaikan ke Dinas terkait, Kata Agus.
Dalam tanggapannya pihak komisi II DPRD Maluku mengungkapkan bahwa, kebetulan kita komisi II terkait dengan pertanian maka keluhan atau usulan nanti akan kita sampaikan.
Ini juga didengar oleh anggota DPR daerah pemilihan SBT, mugkin nanti bisa membantu lewat aspirasi di DPRD.
“Yang terpenting kami berharap program yang sudah ada dimaksimalkan untuk pengembangan usaha pertanian ini. Dan dijaga agar terawat karena jangan sampai besok-besok mesinnya mati dan sudah tidak jalan,” harapnya.
Halima Rehatta.