NUSANTARANEWS.co, Banyuwangi – Tingkat kesembuhan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) pada hewan ternak di Banyuwangi meningkat signifikan. Keberhasilan Dinas Pertanian melalui bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner mencapai 57,52 persen
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Banyuwangi Nanang Sugiharto mengatakan pada NusantaraNews.co saat diwawancarai di ruang kerjanya
“Untuk per hari ini tanggal 1 September 2022 kasus PMK memang masih ada namun Alhamdulillah sudah menurun. Biasanya itu per hari ada 40 hingga 50 ekor tapi sekarang cuma 5 ekor. Bisa kita simpulkan bahwa tingkat kesembuhan nya masih tinggi yaitu 57,52 persen dari angka kejadian penyakit, ” ( 1/9)
“Jadi waktu itu laporan terakhir yang sakit sekitar 2.700 dan yang sembuh sekitar 1.580 ekor. Hal yang paling penting kemarin stok obat menipis, tapi sekarang stok obat sudah mencukupi dan kita akan mulai lagi berikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki ternak, baik itu ternak yang sakit ataupun ternak yang harus diberikan obat untuk kesehatan,” ungkap Nanang.
Masih menurut Nanang, hari ini kita sudah melakukan dua tahap vaksinasi. Pertama sudah kita jalankan dan revaksinasi 5.782 ekor. Untuk tahap ke dua karena di akhir bulan Juli harus diulang kita menargetkan 15.800 ekor baik itu yang revaksinasi pertama maupun yang baru divaksin.
“Alhamdulillah dalam waktu 15 hari kita sudah menyelesaikan vaksin tahap dua dan realisasinya 15.535 ekor sudah terealisasi 99 persen baik itu revaksinasi yang pertama maupun yang ternak baru, ”
Kendala kita di lapangan, terkadang masyarakat sudah di data ternaknya namun tidak jadi atau tidak mau divaksin ternaknya.
” Jadi kami harapkan masyarakat kalau ada kegiatan vaksinasi khusunya untuk ternak sapi dan kerbau mari kita ikuti program tersebut karena itu untuk kepentingan bersama kalau ternaknya sehat PMK pasti turun,” imbuh Nanang.
“Selain itu kita juga berharap ketika ada kejadian PMK pada hewan ternaknya segera melaporkan ke kami melalui petugas – petugas yang ada sehingga pemetaan nya jelas. Kalau tidak ada laporan kita juga kan kesulitan untuk mendeteksi,” tegas Nanang
[veri kurniawan]