NUSANTARANEWS.co, Banyuwangi – Menjelang acara bergengsi taraf internasional Word Surf League ( WSL ) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 28 hingga 6 Juni 2022 di pantai Plengkung ( G – Land) Kecamatan Tegaldlimo, dampak positif sektor perekonomian sudah dirasakan oleh pelaku UMKM dan kuliner sekitar.
Pasalnya, para pelaku UMKM atau penjual makanan di sekitar tepatnya di pasar anyar, desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi merasa terbantu dengan akan berlangsungnya iven WSL tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Ely Yahya salah satu pelaku UMKM setempat menjelaskan pada NusantaraNews.co saat diwawancarai (26/5).
” Saya sudah buka stand ini sudah 2 hari ini mas. Semalam (25/5) kan ada pertunjukan wayang kulit dan alhamdulillah jualan saya sangat banyak pembeli sampai kuwalahan, “.
Penghasilan kita maksimal di hari pertama buka lapak dan hari ke dua ini. Harapannya semoga hingga acara lomba selancar kelas dunia (WSL) ini pendapatan kita semua ( pelaku UMKM) tetap ramai pembeli, imbuh Ely.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda menjelaskan pada NusantaraNews.co, setiap festival selalu ada pergerakan ekonomi di masyarakat sekitar festival.
“Maka inilah sebenarnya konsep festival yang digaungkan oleh pemerintah daerah Banyuwangi. setiap festival selalu ada pergerakan ekonomi dan yang paling diuntungkan adalah masyarakat sekitar lokasi festival, jelas Bram”.
Masih menurut Bram, jadi dengan digelarnya G – Land Pro Surving Internasional di sana, maka pemerintah kabupaten menggelar pra iven. Banyak kegiatan yang dilakukan salah satunya adalah menggerakkan ekonomi sekitar.
“Kita tahu bahwa di pantai Plengkung ( G- Land) disana kan hotelnya terbatas, maka home stay yang kita gerakan menjadi pelopor bergeraknya ekonomi masyarakat, “.
Di Samping itu juga ada kegiatan wayangan, pengajian, kesenian sampai selesai pelaksanan WSL.
“Tentu harapan kita ada perekonomian masyarakat yang bergerak dengan memfasilitasi masyarakat lokal untuk melakukan pameran, UMKM, dan kuliner termasuk makanan oleh – oleh yang berasal dari masyarakat setempat, imbuh Bram,” ungkapnya
(Veri kurniawan)
