Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Kerahkan 375 Personil Antisipasi PMK

 

NUSANTARANEWS.co, Banyuwangi – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi gencar melakukan surveilans ke pasar hewan hingga peternah di desa – desa dengan mengerahkan 375 personil yang selalu siap siaga antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) pada hewan ternak.

Plt Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, M. Khoiri menjelaskan pada NusantaraNews.co saat diwawancarai usai cek kesehatan hewan di pasar hewan Rogojampi

” Kita sudah menerjunkan sekitar 375 personil jajaran Dinas Pertanian. Mulai dokter hewan ada 110 dan dibantu dengan petugas lapangan yaitu penyuluh pertanian sebanyak kurang lebih 157 personil. Itu semua sudah kita bagi tugasnya seperti apa,” tegas Khoiri.

Kami hari ini telah menerjunkan tim kewaspadaan dan kesiap siagaan yang tersebar di beberapa kecamatan. Untuk hari ini di Rogojampi kita lakukan surveilans. Jadi kita ambil beberapa sampel sapi untuk di cek kondisi kesehatannya terkait perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK).

“Alhamdulillah hasil sampel sapi yang kita ambil tidak ada yang positif PMK atau sapinya sehat semua. Secara umum nanti hasil ini akan kita laporkan setiap hari kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi maupun Provinsi, jelas Khoiri”.

Jadi kami memang sengaja setiap hari melakukan survey di beberapa titik khususnya di pasar, kemudian titik kandang ternak tertentu yang ada di desa – desa.

Masih menurut Khoiri, himbauan buat masyarakat yang memiliki hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, babi jika ada gejala gejala PMK maka segera hubungi petugas kami yang ada di lapangan dan tidak perlu ke Kabupaten bahkan kami sudah membuka call center khusus.

” Tidak perlu panik. Masyarakat, para peternak tidak perlu panik dengan wabah ini karena wabah ini hanya menular kepada sesama hewan sejenis misalkan sapi, kambing, domba, babi dan tidak menular pada manusia. Bahkan seandainya saat hewan ternak masih saat hidupnya sakit, namun daging nya masih bisa dikonsumsi, ” ujarnya.

Pengecekan yang pertama adalah mulut dan lidah hewan ternak ada luka apa tidak. Jika tidak ada luka maka seluruh organ tubuh sehat. Tapi kalau lidahnya sudah tidak sehat atau terkena viruk PMK istilahnya kalau di manusia itu sariawan itu cepat sekali menularnya dan itu segera diantisipasi.

” Jika ada hal seperti itu langkah pertama maka sapinya akan diisolasi atau tidak boleh keluar kemana mana atau harus ada di kandang itu sendiri. Alhamdulillah Banyuwangi tidak ditemukan PMK sampai hari ini kita belum dapat laporan,” papar Khoiri.

(veri kurniawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *