BUDAYA  

Persembahan Budaya Adat Dayak Murut Sabah Meriahkan HUT Ke-IX Yayasan Ritual Perguruan Tambak Baya

NUSANTARANEWS.co. Landak Kalbar- Yayasan Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-IX pada Kamis, 23 Oktober 2025, bertempat di Tambak Baya, Desa Semade, Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya, seperti persembahan budaya adat Dayak Murut Sabah Sarawak yang di gagas oleh pimpinan Panglima, Tonny, tarian Tambak Baya dari yayasan Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya dan ikut meriahkan acara ini barongsai dari yayasan Ariamarama Bengkayang.

Tema dalam acara ini “Budaya warisan roh leluhurku, maju bersama budaya, menghidupkan warisan masa depan.” Tema ini menjadi semangat untuk melestarikan budaya lokal dan mempromosikan nilai-nilai warisan leluhur.

Panglima Tambak Baya, Marselinus Mian, saat diwawancarai media ini menekankan pentingnya menjaga identitas dan jati diri melalui pelestarian tradisi dan budaya, agar tidak hilang ditelan arus modernisasi.

” Adat dan budaya memang sangat penting dalam membentuk identitas dan jatidiri masyarakat Dayak. Nilai-nilai adat yang diwariskan dari leluhur menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjaga keharmonisan dengan alam dan sesama,” kata Mian

Dengan mempertahankan adat, masyarakat Dayak dapat melestarikan warisan budaya yang kaya dan unik, serta memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota komunitas.

Untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan Perguruan Tambak Baya, perlu dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Landak sangatlah penting.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan kerja sama yang baik, Perguruan Tambak Baya dapat menjadi destinasi pendidikan dan kebudayaan yang menarik bagi masyarakat lokal dan internasional.

Perguruan Tambak Baya telah berkembang pesat dengan 14 cabang, termasuk di Sarawak Malaysia. Semoga dengan kemajuan ini, HUT ke-IX Tambak Baya dapat menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi dan kerja sama antar cabang, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan adat dan budaya.

Mari kita bekerja sama untuk membuat HUT Tambak Baya kedepan menjadi sukses dan bermanfaat bagi semua. Dengan kegiatan ini, diharapkan budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat,” jelas Mian.

Sementara Panglima Budaya Adat Dayak Murut Sabah Sarawak, Tonny dalam sambutannya mengatakan, bahwa yayasan perguruan Tambak Baya bukan sekedar wadah pelestarian adat dan tradisi, tetapi juga untuk memelihara dan menjaga warisan leluhur yang mengajar nilai-nilai kehormatan, kesetiaan, keberanian, dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.

” Kegiatan kebudayaan yang dilestarikan yayasan perguruan Tambak Baya ini telah menjadi benteng moral dan budaya ditengah arus modernisasi yang semakin cepat,” jelas Tonny.

Menurut Tonny, kita patut berbangga karena berkat dedikasi semua ahli dan generasi penerus yayasan perguruan Tambak Baya tetap aktif dan terus berkembang tidak hanya di Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda di Sabah dan seluruh Nusantara.

Pada HUT Tambak Baya ke-IX kali ini, Tonny mengajak memperkuatkan tekat melestarikan adat dan budaya leluhur, menjaga hubungan tali persaudaraan dan menjadikan yayasan Tambak Baya ini menjadi pusat pendidikan moral, spritual dan perkembangan budaya anak cucu kita kedepan.

(Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *