Tugas Aceh Mengurangi Ketergantungan Sumut

Catatan : Arif Andepa, Seniman, Budayawan dan Mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen.

Nusantaranews. co. Bireuen – Dalam catatan sejarah sejak sebelum abad ke 16 Aceh sudah terkenal sebagai daerah kaya dan sampai di awal kemerdekaanpun Aceh masih merupakan daerah modal karena diperut bumi Aceh memiliki kandungan meneral yang sangat dahsyat dan di atas permukaan bumi juga tersedia berbagai potensi alam dengan kata lain Aceh bukanlah daerah minus ( miskin ).

Ironisnya setelah 80 tahun Merdeka dan berpuluh kali pergantian kepala pemerintahan Aceh hanya beberapa pemimpin yang memiliki terobosan menyentuh langsung dengan kebutuhan rakyat

Padahal sejak dulu sampai masa yang akan datang masyarakat Aceh sangat mengidamkan sosok kepala daerah yang mampu mengurangi atau menghilangkan ketergantungan hidup masyarakat Aceh dengan daerah lain yang hampir semua kebutuhan pokok masyarakat Aceh dipasok dari luar.

Dalam waktu beberapa bulan ini gubernur sumatra utara ( Sumut ) sudah dua kali menunjukkan keangkuhannya terhadap marwah rakyat Aceh , dan dengan kasus tersebut merupakan moment yang sangat bagus bagi pemimpin Aceh untuk membuat terobosan yang sifatnya fondamental terhadap kebutuhan hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Atas dasar persoalan klasik tersebut, penulis dalam kesempatan ini tidak bermaksud untuk menggurui dan menyalahkan siapapun hanya menyarankan sebaiknya mulai saat ini pihak Pemerintah Aceh, legislatif, yuridis, istansi terkait dan para akademisi duduk bersamamembahas, memikir dan merumuskan pola pembangunan aceh ke depan yang bermartabat dan mandiri di segala aspek kebutuhan hidup sekaligus mengurangi bila perlu menghilangkan ketergantungan dengan daerah lain .

Perlu kita menyadari bersama bahwa masyarakat Aceh tidak etis selamanya menjadi daerah tidak berdaya (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *