NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/3/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan investasi dari China yang mencapai Rp16 triliun dalam proyek “Two Countries, Twin Parks,” kerja sama antara Indonesia dan Provinsi Fujian, China.
Kerja sama ini diharapkan mendatangkan investasi Rp 16 triliun, khususnya di sektor industri. Infrastruktur pendukung seperti pipa gas Cirebon-Semarang (CISEM) juga telah mulai beroperasi sejak Juli 2024, menekan biaya operasional industri dengan pasokan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru.
Sebelumnya, proyek strategis ini telah dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden China, Xi Jinping di Beijing, akhir 2024 lalu
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat implementasi investasi ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tadi kami menyampaikan perkembangan perekonomian dan rencana terkait kawasan ekonomi khusus. Bapak Presiden sangat menaruh perhatian pada KEK Batang,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai bertemu dengan Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (18/3/2025).
Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batang, Jawa Tengah, menunjukkan kemajuan signifikan hingga saat ini, 19 Maret 2025. Kawasan ini awalnya dikenal sebagai Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, yang mulai disiapkan pemerintah sejak tahun 2020 dengan luas sekitar 4.000 hektare. Proyek ini bertujuan untuk menarik investasi, membuka lapangan kerja, dan menjadi lokasi strategis bagi perusahaan multinasional yang merelokasi operasinya, khususnya dari Tiongkok.
Berkat berbagai insentif dari pemerintah, kawasan ini menarik minat banyak perusahaan global. Investasi dari China ini rencananya akan mencakup berbagai sektor, mulai dari manufaktur, energi hijau, hingga industri teknologi.
Proyek ini diharapkan dapat membuka ribuan lapangan pekerjaan serta memperkuat infrastruktur industri nasional. Selain itu, KEK Batang juga berpotensi menjadi pusat produksi yang terintegrasi dengan pasar ekspor.
Selain KEK Batang, pemerintah juga tengah mengembangkan kawasan ekonomi lainnya. Airlangga menuturkan bahwa KEK Nongsa di Batam sedang dalam tahap perluasan guna menarik lebih banyak investasi di sektor pusat data (data center).
“Kami melaporkan perkembangan KEK Nongsa yang akan diperluas. Bapak Presiden juga diundang untuk melihat langsung rencana masuknya beberapa perusahaan pusat data,” ujar Airlangga.
Di sektor pendidikan, KEK Singhasari di Malang mulai menampung institusi pendidikan elite dunia. Setelah King College beroperasi, Queen Mary University dari Russell Group akan segera bergabung, memperkuat ekosistem pendidikan di kawasan tersebut.
Prabowo menegaskan bahwa investasi besar di KEK Batang dan kawasan lainnya merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Dengan berbagai kebijakan pro-investasi, diharapkan Indonesia bisa menarik lebih banyak modal asing sekaligus memperkuat ekonomi domestik.
Dengan kunjungan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa investasi China senilai Rp16 triliun benar-benar memberikan dampak nyata bagi ekonomi Indonesia.
Secara keseluruhan, KEK Batang terus berkembang sebagai motor penggerak ekonomi Jawa Tengah dan Indonesia, dengan potensi besar untuk meningkatkan daya saing global melalui investasi, lapangan kerja, dan integrasi industri hulu-hilir.
[jgd/red]