Laporan : Drs Suherman Amin Bireuen, Aceh
NUSANTARANEWS. co. Bireuen – Rektor Universitas Al Muslim ( Umuslim) , Dr Marwan M. Pd, mengatakan, momen wisuda adalah puncak perjalanan panjang yang penuh perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor umuslim Dr Marwan, M. Pd dalam sambutannya pada acara Rapat Senat Terbuka Wisuda 442 lulusan Diploma 3, Sarjana (S1) dan Magister (S2), Senin, 24 Pebruari 2025 di Halaman Gedung Auditorium Creatif Centere ( ACC ) MA Jangka Peusangan Bireuen.
Dijelaslan,mereka sangat bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan wisudawan semua, menuju pencapaian yang luar biasa.
Sebagai universitas wakaf, kampus Umuslim memiliki komitmen melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pendiri, untuk terus mengembangkan dan memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus.
Justeru itu , pada kesempatan ini, dengan bangga, kami memperkenalkan seorang guru besar pertama di Umuslim, mari kita berikan aplus kepada, Prof. Dr. Halus Satriawan, S.P., M.Si., yang baru saja resmi menyandang gelar Guru Besar pertama di Universitas Almuslim.
Beliau adalah seorang akademisi yang telah lama berkiprah di Umuslim dengan konsentrasi pada Ilmu Konservasi Tanah dan Air.
Keberadaan Prof Halus, tidak hanya berperan sebagai pengajar, yang menginspirasi mahasiswa, tetapi juga sebagai pionir dalam riset-riset yang mengarah pada solusi praktis terhadap tantangan lingkungan yang semakin kompleks.
Kami sangat bangga atas pencapaian luar biasa beliau berharap dapat terus berkolaborasi untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
Dalam beberapa tahun kedepan, kami akan terus mendorong, untuk dapat melahirkan guru besar dalam studi-studi lainnya.
Selain itu, pada 12 – 14 Februari 2025 lalu, Tim Visitasi Kemdiktisaintek telah melakukan visitasi akhir untuk pembukaan Fakultas Kedokteran di Universitas Almuslim.
Untuk itu, mohon doa dari Ibu Bapak dan wisudawan untuk sejumlah terobosan lain, akan kami lakukan sebagai bagian, memberikan pelayanan yang terbaik bagi generasi Aceh.
Terkait para wisudawan yang kami banggakan, Universitas Almuslim adalah kampus bersejarah, belajar- mengajar dan mengabdi di kampus ini memiliki manfaat bukan saja bersifat duniawi, tapi juga ukhrawi.
Nilai-nilai wakaf dari pendahulu kita, terus mengalir dalam beragam kemanfaatan. Umuslim dilahirkan berdarah- darah oleh para Syuhada dari Peusangan.
Sekarang, kita berada pada era distrupsi. Saya berharap, Umuslim harus menciptakan sejarah untuk masa depan dan terus bergerak untuk menjadi sumber energi positif, dalam mewujudkan masyarakat yang tercerahkan.
Untuk sama sama kita ketahui,kita akan berdosa, bila eksistensi Umuslim, tidak memiliki dampak nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Bila merujuk pada Unirank dan LLDikti Award, Universitas Almuslim masih menjadi PTS terbaik Aceh secara berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir bahkan sampai sudah 4 kali berturut-turut hingga 2024.
Artinya, kampus kita sedang berada pada jalur yang benar, jalur yang membanggakan, ini semua tidak terlepas dari kontribusi Yayasan, mahasiswa, civitas akademika, wali mahasiswa, dan masyarakat peusangan khususnya.
Malik Fajar, mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia, pernah menyebutkan bahwa pendidikan, hanya bermanfaat bagi masyarakat, apabila : Pertama pengelolanya memiliki komitmen yang luas.
Kedua lembaganya dikelola secara profesional, penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab, dan ketiga, keterkaitan moral yang tinggi dengan nasib masa depan peserta didik.
Civitas akademika Universitas Almuslim dalam mengelola dan mendidik mahasiswa selalu memiliki aturan dan komitmen, untuk melahirkan lulusan yang unggul, profesional dan islami.
Alhamdulillah, pada , Senin 24 Februari 2025, kita semua dapat hadir bersama-sama di gedung ini untuk menyaksikan saat-saat yang penuh arti, terutama bagi wisudawan dan keluarga wisudawan.
Dapat kami sampaikan bahwa wisudawan Program Diploma, Sarjana dan Magister Universitas Almuslim Angkatan XXXVIII, 2025 tersebut berjumlah 442 (empat ratus empat puluh dua) orang, yang tersebar dalam 7 fakultas dan 1 program pascasarjana.
Saat ini Umuslim memiliki 56 orang (22%) dosen bergelar Doktor, dan sedang dalam pendidikan 30 orang (11%), sehingga 2 tahun ke depan Umuslim memiliki 86 dosen (34%) bergelar Doktor menuju PT Unggul.
Meningkatnya persentase jumlah dosen memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala, pertukaran mahasiswa baik dengan perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, meningkatnya persentase jumlah mahasiswa penerima beasiswa bagi siswa yang kurang mampu, dan memiliki mahasiswa aktif sampai dengan Tahun Ajaran 2024/2025 berjumlah 8.321 orang.
Sementara terhadap Akreditasi Institusi Umuslim berada pada peringkat B, dengan persentase program studi terakreditasi Unggul, B, dan Baik sekali sebanyak 74% (dari 33 Prodi).
Pada kesempatan ini, perlu saya tegaskan bahwa pendidikan adalah bukan persiapan untuk suatu kehidupan, tetapi pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. “Education is not preparation of life. Education is life itself”. Untuk itu, ajaklah adik, kakak, saudara dan orang tua sekalipun untuk melanjutkan pendidikan, karena hidup harus dengan ilmu pengetahuan.
Tanpa ilmu, kita akan terpinggirkan di tengah globalisasi saat ini. Kunci utama kemajuan, adalah dengan mengajak saudara kita untuk terus belajar dimana pun, baik formal maupun non formal.
Aceh sedang mengalami masalah besar pada tiga bidang, pertama kemiskinan, kedua Kesehatan dimana stunting cukup mengkhawatirkan, dan ketiga pendidikan dan investasi.
Sebagai alumnus Umuslim dari berbagai prodi dan jurusan, memiliki kesempatan sama untuk berkontribusi dan mencari solusi terhadap hal tersebut.
Indonesia sebagai sebuah bangsa besar yang beragam. Memiliki jumlah penduduk 282 juta jiwa, dengan jumlah 1.340 suku yang berbeda-beda. Memiliki jumlah 715 bahasa daerah yang berbeda-beda pula. Begitu juga dengan Aceh, memiliki beragam bahasa, etnik dan suku.
Salah satu kekuatan Aceh hari ini, adalah karena masyarakatnya berangkat dari berbagai suku dan bahasa yang berbeda-beda. Dari segi bahasa saja, kekuatan Aceh ada dalam bahasa Aceh, bahasa Jamee, bahasa Kluet, bahasa Haloban, bahasa Julu, bahasa Alas, bahasa Simeulue, bahasa Sigulai, bahasa Tamiang, bahasa Gayo dan lainnya. Begitu juga eksistensi kampus kita ini, sangat inklusif, terbuka dan sangat moderat.
Pada tahun 2045 Indonesia, akan disebut sebagai generasi emas. Generasi Emas Indonesia adalah generasi yang hari ini sedang duduk di SD dan SMP.
Untuk mencapai impian Indonesia emas maka perlu diperkuat 4 hal; pertama pembangunan SDM dan penguasaan Iptek, kedua perkembangan ekonomi berkelanjutan, ketiga pemerataan pembangunan, dan keempat ketahanan nasional dan tatakelola pemerintahan.
Titik sentral mewujudkan Indonesia emas dan mahasiswa mandiri, yang berdaulat, setidaknya terletak pada meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat rakyat dan memanfaatkan jaringan internet secara baik.
Membangun generasi emas Aceh, harus dengan kolaborasi. Semua instansi dan profesi harus terlibat. Karena generasi emas Aceh, akan dihadapkan pada berbagai persoalan sosial, ekonomi dan politik.
Secara teoritis, otak manusia dibagi dua, yaitu otak korteks (otak normal) dan otak reptil (otak pembunuh). Makanya diperlukan relevansi kehidupan sosial dengan kehidupan pengembangan sumber daya manusia. Supaya pengunaan otak reptil berkurang pada kalangan generasi Aceh ke depan.
Supaya anak-anak Aceh menjadi manusia yang berkarakter. Tampil dengan ciri khas bangsanya, cerdas, toleran, kritis dan kreatif.
Pak Marwan mengatakan khusus untuk para wisudawan hari ini, saya ingin menitip pesan beberapa hal.
Pertama, sebagai alumnus Universitas Almuslim terus bergerak memperkuat modalitas akademik, belajar terus menerus, selalu memperkuat kapasitas, berfikir logis dan kritis.
Hal yang lebih penting lagi, perkuat modalitas mental dan karakter. Tidak ada gunanya ilmu yang tinggi, kalau dalam kehidupan sehari-hari tidak memiliki moral yang baik, disiplin dalam bekerja, dan jeli serta lihai dalam mencari penghidupan yang lebih baik.
Kedua, perkuat modalitas sosial dan jaringan (networking). Bangun komunikasi yang positif, saling menghargai, bangun relasi yang positif dengan semua orang dan profesi.
Ketiga, manfaatkan jaringan internet untuk belajar dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hati-hati dalam penggunaan media sosial, jangan pernah mengisi konten dan status negatif di media sosial.
Sekali Anda membuat status negatif di media sosial, maka selamanya profil anda akan dengan mudah dilacak. Dunia tenaga kerja sekarang, kalau anda mendaftar pekerjaan, maka mereka akan melakukan cek and ricek profil anda di akun-akun media sosial.
Keempat, bangun kemandirian finansial dan spritual. Modalitas penting adalah membangun pemahaman tentang literasi keuangan dan memperkuat ibadah sehari-hari yang menjadi kewajiban hamba Allah. Bangun kehidupan yang lebih produktif dan saling berbagi.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Akademik Hakim Muttaqim B.Soc, Sc, S H, M.Ec, Dev AFA melaporkan jumlah Wisudawan 442 orang yaitu Pasca sarjana 6 orang, Fakultas Pertanian 35 orang, FKIP 167, Fakultas Teknik 21, FISIP 136, FIKOM 20, Fakultas Ekonomi 14, dan Fakultas Kesehatan 43, bila ditotal laki laki 134 dan Perempuan 308. Dengan lulusan terbaik Camloude 68 Orang***