Tim Kerukunan Jama’ah Masjid Kota Santri Bireuen Ziarah Makam Syekh Abdur Rauf di Kabupaten Aceh Singkil

Nusantaranews. co, Bireuen Aceh – AlhamdulillahTim Kerukunan Jama’ah Masjid Kota Santri Bireuen sudah tiba di lokasi makam Syekh Abdul Rauf Al Singkili di Aceh Singkel pada 4 Pebruari 2025.

Tim Kerukunan Jama’ah Masjid Kota Santri berangkat dari Bireuen 31 Januari 2025 lalu bertujuan Ziarah ke Makam Ulama Pantai Barat Selatan serta merajut hubungan silaturrahmi dengan Teungku, Abu di dayah-dayah yang ada di Pantai Barat Selatan,

Walaupun perjalanan melelahkan dari Bireuen Aceh ke ujung Barat Daya Aceh melalui jalan darat Bireuen-Pidie – Banda Aceh – Calang – Meulaboh terus melewati jalan Trans – Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) – Blang Pidie -Tapak Tuan, Bakonga.

Kemudian Trumon (Kabupaten Aceh Selatan) – Geulumbang Nagari Sultan Daulat- Subulussalam (Kota Subulussalam) terus ke Lipat Kajang,Rimo dan sampai ke Singkil (Kabupaten Aceh Singkil).

Setelah beristirahat di kawasan “Gunoeng Lagan “ 36 kilometer berjarak dengan makam syekh Abdul Rauf Al Singkili seraya berbincang bincang terkait sejarah ringkas Makam Syech Abdur Rauf.

Dalam posisi perjalanan dari Gunoeg Lagan perjalanan untuk berziarah ke Makam Syekh Abdul Rauf Al Singkili di Desa Kilangan persisnya di bibir pantai di dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang jauhnya dari Desa Gunoeng Lagan kisaran 40 kilometer ke Kilangan di Singkel .

Setibanya ke kota Singkel arah ke lokasi Makam hanya berkisar 4 kilometer.

Alhamdulillah tiba di Makan Syekh Abdul Rauf berlokasi di bibir sungai Singkil di Desa Kilangan .

Namun sejauh ini makam tersebut banyak dikunjungi penziarah konon lagi telah menjadi lokasi wisata religi.

Teungku Fauzimar menjelaskan bahwa Syekh Abdur Rauf Al Singkili merupakan salah satu sosok ulama besar yang berpengaruh luar biasa terlebih beliau melakukan penyebaran agama Islam bukan saja di Singkil Aceh tetapi merasuk ke daerah Sumatera dan khususnya lagi di Pariaman Sumatera Barat serta kawasan Nusantara pada umumnya.

Makam Tgk Syeh Abdul Rauf berada di dalam bangunan dengan ukuran 7m x 14 m dengan dinding porselen warna hijau dan putih. Bentuk bangunan seperti Masjid menciptakan nuansa Islami.

Di tengah ruangan itulah makam Syekh Abdur Rauf yang di atas makam ditaburi bebatuan putih, kulit kerang besar, dan ditutupi kelambu hijau yang kabarnya dibawa pengunjung dari Pariaman yang setiap tahunnya setelah Hari Raya Idul Adha ratusan warga Pariaman berziarah ke makam Syeh Abdul Rauf.

Selain itu bagi pengunjung yang mau beristirahat ada dibuat balai kusus dan masjid sekaligus dalam bangunan makam juga disediakan buku-buku agama dan perlengkapan shalat.

Fauzimar menambahkan makam Syeh Abdul Rauf ramai dikunjungi setelah Idul Fitri dan Idul Adha oleh mayoritas masyarakat Sumatera Barat umumnya dan Pariaman khususnya dan mempunyai riwayatnya.

Konon disebutkan oleh Tgk Fauzimar bahwa Ulama besar Syekh Abdul Rauf memiliki murid di Sumatera Barat, yakni Syekh Burhanuddin yang melakukan pengembangan ajaran Islam di Ranah Minang dan memiliki silsilah dalam pengajian.

“Karena Syekh Abdul Rauf memiliki murid di Sumatera Barat, yakni Syekh Burhanuddin yang mengembangkan Islam di Ranah Minang (Pariaman),maka penziarah setiap tahunnya seusai lebaran Idul Fitri dan Idul Adha adalah rombongan dari Pariaman Sumatera Barat. (Suherman Amin)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *