NUSANTARANEWS.co.Bireue – AKBP. Purn. H. Ilyas Hasballah, S. Pd mantan Instruktur kepolisian Secapa di Sukabumi Jawa Barat menyebut , Kemandirian ekonomi keluarga sangat penting untuk mencapai kestabilan dan kemakmuran dalam kehidupan.
H. Ilyas Hasballah,Sabtu (1/2) kepada media ini menyebut beberapa alasan mengapa kemandirian ekonomi keluarga diperlukan:
Alasan Kemandirian Ekonomi Keluarga 1. Meningkatkan Kualitas Hidup.
Kemandirian ekonomi keluarga memungkinkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup.
2. Mengurangi KetergantunganKemandirian ekonomi keluarga mengurangi ketergantungan pada orang lain atau lembaga, sehingga keluarga dapat membuat keputusan sendiri.
3. Meningkatkan Kesadaran Finansial Kemandirian ekonomi keluarga meningkatkan kesadaran finansial dan kemampuan mengelola keuangan.
4. Mengurangi Stres Kemandirian ekonomi keluarga mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan keuangan.
Dikatakan, Cara mencapai ,kemandirian ekonomi keluarga harus membuat anggaran yang realistis dan memprioritaskan kebutuhan dasar. Dan harus mengelola keuangan dengan bijak, termasuk menghemat, berinvestasi, dan menghindari utang.
Kemudian perlu upaya meningkatkan pendapatan seperti dengan mengembangkan keterampilan atau mencari pekerjaan sampingan.
Membangun jaringan dengan orang lain yang dapat membantu dalam mencapai kemandirian ekonomi keluarga.
Dengan mencapai kemandirian ekonomi keluarga, kita dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi ketergantungan, dan meningkatkan kesadaran finansial.
H. Ilyas Hasballah menambahkan, saat ini di Aceh kebutuhan jenis makanan pokok masyarakat Aceh khususnya Bireuen masih sangat ketergantungan dengan sumatera utara mulai dari beras, minyak makan, gas, ayam potong, telur ayam dan telur puyuh, tepung .
Padahal ada beberapa jenis kebutuhan pokok yang masih bisa diatasi mengapa kebutuhan tersebut harus terus ketergantungan dengan daerah lain .
H. Ilyas Hasballah menceritakan pengalaman berdinas dan menetap 20 tahun lebih di Pulau Jawa, dan setiap hari dirinya terdidik dan terpacu dengan budaya kerja masyarakat di sana.
Dan setelah pensiun kembali ke kampung halaman dan mengamati ternyata masih banyak peluang yang bisa kita kerjakan dan yakin dengan RAJIN adalah MODAL SUKSES, mulai merintis usaha beternak puyuh skala kecil 1.000 ekor walau berulang kali gagal panen akibat kurangnya pengalaman .
Namun tetap berupaya agar salah satu jenis kebutuhan pokok di Bireuen dapat teratasi sekaligus menghidupkan kembali budaya rajin dan kreatif warisan indatu.
Setahun kemudian usaha tersebut berkembang menjadi 6.500 ekor dan menambah satu orang tenaga kerja. Alhamdulillah setiap bulan saya mendapat penghasilan bersih Rp. 11 juta.
Dan usaha ini masih perlu dikembangkan karena masyarakat dikabupaten Bireuen membutuhkan sekitar 50.000 butir telur puyuh/hari.
Di Kabupaten Bireuen kata Pak Hasballah masih banyak jenis kebutuhan pokok yang bisa dijadikan home industri seperti pembuatan tepung jagung, tepung ubi, tepung beras, minyak makan dari kelapa hanya perlu peralatan kerja yang memadai, berkualitas, higienis, kemasan produk yang bagus dan berdaya saing.
Atas keberhasilan usaha yang dirintis selama ini diharapkan semoga rekan lain dapat termotivasi.
Bapak Ilyas mengajak kita semua mari bersama menghidupkan budaya rajin dan kreatif untuk kemandirian ekonomi keluarga .
Kita harus mengurangi ketergantungan kebutuhan pokok pada daerah lain . Ayo mari beranilah memulai usaha kecil dari pada bermimpi besar ( Suherman Amin)