Catatan Dr. Suriyanto Pd, SH,MH, M.Kn
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa barang dagangan bersamaan ajaran Islam.
Menurut Hamka, bangsa Arab adalah orang yang pertama kali datang ke Indonesia membawa agama Islam kemudian diikuti Persia dan Gujarat. Nana Supriatna mengatakan dalam buku Sejarah, tradisi perdagangan di Timur Tengah terus berlangsung hingga berkembangnya agama Islam di Jazirah Arab dan daerah-daerah sekitarnya.
Jelas dan terang sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama Islam di Nusantara lewat Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam, tetapi tidak sama sekali ada catatan dari Yaman.
Dan di tanah Jawa, Islam dibesarkan oleh para waliyullah serta kerajaan Islam Demak, Mataram Islam dan kerajaan-kerajaan lainnya di Nusantara, yang jadi pertanyaan kita saat ini dengan permasalahan yang timbul seakan tidak ada penyelesaiannya tentang oknum Habib asal Yaman yang mangaku turunan Nabi Muhammad SAW dan mengklaim memerdekakan Indonesia ini tidak ada catatan sejarah sama sekali. Sungguh, ini merupakan penyesatan sejarah yang harus diluruskan, agar umat Islam tidak terjebak propaganda yang dilakukan oknum-oknum Habib.
Menurut catatan sejarah Islam di zaman Rasulullah tidak ada sebutan Muhibbin kepada para murid-murid Rasulullah serta para murid pengikut rasulullah, tetapi Muhibbin itu sebutan yang muncul pada pengikut oknum habib cabul ngibul yang mengaku Dzuriah Nabi saat ini.
Hal ini hendak dapat kita semua menyikapi secara cermat agar kita Bangsa Nusantara tidak terpecah oleh para Oknum habib yang bersorban jualan agama dan Dzuriah nabi tetapi berperilaku seperti iblis, berbanding terbalik oleh kaum Bangsa Arab yang menyebarkan Islam di Nusantara yang dapat membaur dengan ke arifpan lokal Banga Nusantara hingga kini.
Saat ini negara kita telah diserang oleh oknum Habib dan kelompok tertentu yang mencoba untuk melakukan propaganda negatif dengan mengaburkan sejarah kepada seluruh masyarakat Indonesia. Oknum Habib tersebut telah melakukan propaganda negatif dengan membangun gagasan-gagasan yang mereka kehendaki sesuai dengan tujuan mereka, untuk disebar di beberapa media online atau media sosial dan diharapkan propaganda mereka tersampaikan. Adapun tujuan tulisan dari mereka tersebut adalah agar masyarakat Indonesia mempercayai informasi-informasi tersebut. Propaganda mereka tersebut diharapkan dapat menghipnotis seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Indonesia mendukung apa yang menjadi gagasan mereka.
Mari kita umat Islam bersatu untuk menegakan kebenaran Islam sesungguhnya yang di ajarkan oleh Rasulullah dan dibawa ke Nusantara oleh Bangs Arab dan sebar luaskan oleh para Waliyullah dengan santun dan dengan ke arifpan lokal Bangsa Nusantara, tinggalkan ajaran sesat dari para oknum habib cabul ngibul dan berperilaku kasar yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah yang dibawa oleh Bangsa Arab dan para Waliyullah di Nusantara Indonesia.
Mari kita tingkatkan rasa kebangsaan kita sebagai bangsa Indonesia dengan sikap saling menghargai satu sama lain dan jangan terkecoh oleh propanda liar oknum Habib yang mencoba mengaburkan sejarah tentang bangsa ini.
*) Akademisi, Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia