NUSANTARANEWS.co, OKU Selatan -Beredar dan viral sebuah vidio di media sosial whastUp dan Facebook pada Minggu malam senin (29/9) menampilkan suasana memilukan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Muaradua, OKU Selatan. Sumatera Selatan.
Dalam cuplikan video tersebut, terdengar isak tangis seorang perempuan yang memohon bantuan medis untuk adiknya, Naufal Attala ( 6 tahun) bin Dedy yang berasal dari Talang Bandung kota Muaradua, yang pada saat itu sedang dalam kondisi kritis.
Namun, yang memilukan adalah klaim bahwa tidak ada dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit pada saat itu,untuk melayani sang pasien rujukan dari RS.Ismadana tersebut.
Perempuan yang mengaku kakaknya dan belum diketahui identitasnya tersebut menangis histeris memohon agar adiknya segera ditangani.
“Tolong adikku, tolong kami! Tidak ada dokter di sini!” serunya dengan penuh kesedihan dan kecewa.
Rekaman ini langsung menyebar luas di media sosial dan tentu menuai kecaman dari masyarakat luas.
Kejadian tersebut telah memunculkan berbagai pertanyaan terkait kesiapan dan kualitas pelayanan di RSUD Sabutan Muaradua, apalagi dalam situasi darurat.
Sementara itu diperoleh informasi dari grup WhatUp bahwa akibat kecewa tidak adanya pelayanan serta penanganan dari RSUD muaradua,keluarga pasien langsung membawa pasien tersebut ke Rumah Sakit di kota Baturaja,
Diperoleh juga keterangan sang pasien dalam keadaan memprihatinkan.
,” kondisinya kritis ,” ujar Heri seorang keluarga pasien.
Buruknya pelayanan medis di RSUD Muaradua ternyata sudah berulang-ulang terjadi,tegambar dari komentar-komentar oara netizen di mefia sosial saat sezelah melihat vidio tersebut beredar.
Sementara itu hingga saat ini pihak RSUD muaradua belum bisa dikonfirmasi.
Warga masyarakat berharap pihak Rumah Sakit dapat segera memperbaiki sistem pelayanan mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Ini bukan hanya soal satu keluarga, tetapi menyangkut keselamatan semua warga OKU Selatan yang membutuhkan layanan kesehatan yang baik dan layak” ungkap salah satu pengguna media sosial yang turut menyuarakan kritikannya.
( YL )