NUSANTARANEWS.co, Singkawang Kalbar- Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (DPD MABM) Kota Singkawang. Melakukan komunikasi dan koordinasi menyeluruh. Bersama jajarannya membahas program kerja. Sekaligus evaluasi, sejauh mana realisasi program kerja, sebagai hasil rapat kerja organisasi elite puak melayu masa bakti 2022-2027 itu, dilaksanakan. Tidak keluar koridor dan tidak keluar dari mekanisme AD/ART MABM.
Komunikasi dan koordinasi tersebut berlangsung, Rabu malam (26/6/2024) di Rumah Melayu Balai Serumpun Kota Singkawang.
Ketua DPD MABM Koa Singkawang H. Asmadi, S.Pd.,M.Si memberikan arahan umum. Pula secara khsusus, kepada bidang bidang kepengurusan DPD MABM Kota Singkawang dan DPC MABM Kecamatan. Dirinya menyebutkan, menjadi pengurus MABM adalah merupakan amanah yang selama ini telah diberikan kepada orang orang pilihan. Dari berbagai unsur puak puak melayu.
Asmadi menjelaskan, program kerja dari masing masing koordinator, selama ini memang ada yang sudah dijalankan. Namun kata dia, memang belum maksimal. Organisasi MABM sebutnya, harus focus mengembangkan dan melestarikan kemajuan budaya melayu. Hal inilah terangnya, yang utama merupakan visi DPD MABM Kota Singkawang. Apalagi Kota Singkawang merupakan, kota tujuan wisata.
“Singkawang dengan 17 Paguyuban (etnik). Melayu merupakan peringkat kedua. Harus memberikan kontribusi terdepan. Dalam pengembangan dan pelestrian organisasi budaya,” kata Asmadi kepada wartawan, usai rapat internal.
Yang juga dibahas, ungkap Asmadi, sesuai dengan waktu yang sebentar lagi akan diberlangsungkannya pemilihan Walikota-Wakil Walikota Singkawang. Diminta kepada semua puak melayu di Kota Singkawang, menjadi pilar utama. Dalam menciptakan, situasi yang aman, tertib dan kondusif dalam penyelenggaraan pemilu (Pilkada 2024) di Kota Singkawang.
MABM yang di dalamnya merupakan puak puak melayu ini, kata dia, harus menjadi pilar terdepan dalam merawat toleransi. Agar pelaksanaan pemilukada dapat berlangsung aman, jujur, adil dan rahasia.
Jadi siapapun nanti calon yang sudah ditetapkan dalam pemilu itu, ucapnya, wajib kita jaga. Kita lindungi. Agar pelaksanaan Pilwako betul betul dapat terselenggara, aman, tertib dan lancar serta jujur. Karena factor keamanan, kenyamanan situasi kondisi kamtibmas di Kota Singkawang ini. Merupakan modal utama kita dalam membangun. Siapapun nanti pilihan rakyat, sampai ditetapkannya pemenang (pasangan) peserta Pilkada. Wajib dan harus didukung program kerjanya.
Yang berikutnya saya minta pada puak puak melayu, lanjut Asmadi, bahwa organisasi MABM ini merupakan pilar utama dalam bermitra memberikan dukungan. Kepada program program pemerintah. Jadi saya tidak mau bahwa ada oknum oknum puak puak melayu yang menjadikan MABM ini, malah menghambat program program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Kalau ada hal hal yang tidak sependapat ataupun kurang nyambung dengan konsep konsep kerja pemerintahan. Kritik dan saran itu hendaknya disampaikan secara elegan. Arif dan Bijaksana. Musyawarah kekeluargaan. Jangan sampai melakukan tindakan tindakan misalnya, anarkis, demo, apalagi sampai suudzon (berburuk sangka), menjelekan, mendiskriminasi pimpinan pimpinan kita.
Apalagi notabene bahwa Pj. Walikota Singkawang atau Walikota itu, sebagai penasehat organisasi MABM Kota Singkawang. Dan Ketua DPRD Kota Singkawang sebagai wakil ketua penasehat DPD MABM Kota Singkawang.
“Kan sangat naib dan tidak wajar kalau ada oknum oknum mengatasnamakan elemen apapun yang sampai mendeskriditkan pemerintahan,” ujarnya.
Saya berharap, sambungnya, kepada seluruh puak puak melayu. Bahwa keamanan dan ketertiban. Toleransi, kekeluargaan adalah segalanya. Selesaikan segala sesuatu dengan musyawarah, arif dan bijak. Karena MABM ini merupakan organisasi elit melayu,” kata Asmadi.
Kepengurusan DPD MABM Kota Singkawang saat ini yang dibatasi hanya 4 tahun, mungkin mengembalikan kembali. Bahwa trah organisasi MABM saat ini, harus meletakan pondasi yang kuat. Program kerja yang kuat. Menurut Asmadi pelestarian nilai nilai budaya dapat dimulai dari jenjang pendidikan sejak dini, hingga pendidikan lanjut sampai keperguruan tinggi.
“Jadi pelestrian budaya harus dimulai dari persekolahan. TK, SD, SMP, SMA dan bahkan sampai di perguruan tinggi. Baru kemudian masuk ke sanggar sanggar dan kemudian tokoh tokoh masyarakat. Paling potensial untuk pengembangan dan pelestarian budaya yang digarap, agar tidak punah, adalah melalui dunia pendidikan, ” terang Asmadi.
Yang paling penting, sebaik apapun program yang telah disusun. Keamanan, ketertiban, situasi kondisi kondusif Kota Singkawang ini. Merupakan persyaratan mutlak untuk menjalankan semua program. Termasuk program kerja DPD MABM Kota Singkawang. Apalagi program pembangunan.
Sumber daya manusia di DPD MABM Kota Singkawang, kata Asmadi, terbilang sangat banyak. Bergabungnya Dekan FKIP Institut Sains dan Bisnis Internasional (ISBI) Kota Singkawang merupakan sumber daya yang kuat, dalam rangka mengembangkan budaya sesuai kearifan lokal.
Bergabungnya ISBI sebut Asmadi, MABM menjadi terdepan dalam melestarikan mengembangkan adat budaya dan tradisi melayu.
“Kepada puak melayu. Mari rapatkan barisan. Ciptakan situasi kondisi Kota Singkawang ini yang aman dan tertib. Sebagaimana motto dari MABM Kota Singkawang, Melayu Ada Karena Karya. Adat Bersandikan Syara , Syara Bersandikan Kitabbullah. Organisasi kita (MABM) adalah organisasi Rahmatan Lil Alamin , ” ucap Asmadi berpesan.
Mengenai program kerja yang telah dilaksanakan, dan telah berproses terlaksana saat ini. Diantaranya MABM Singkawang telah menghasilkan karya buku berjudul Melayu ada karena Karya.
Pemugaran situs sejarah melayu di Singkawang sebagai upaya menjadi Cagar Budaya (Makam Raden Arya Mangkurat di Jl. Gambir Mayasofa Singkawang Timur).
Penanggulangan anak putus sekolah sebagai upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan IPM di Kota Singkawang. Dalam hal ini DPD MABM telah mendirikan Posko Penanggulangan Anak Putus Sekolah sejak Mei 2024.
Pekan Budaya MABM Kota Singkawang yang diselenggarakan setahun sekali yang akan dimulai pada tahun 2024.
Menyertai Festival Melayu Kalimantan Barat (2024). Dan kemudian kunjungan balasan ke Dewan Pengurus Kebangsaan Melayu di negera seberang Kuching Sarawak Malaysia, pada September 2024 mendatang.
(Ibnu Azan)